Lihat ke Halaman Asli

H.Asrul Hoesein

TERVERIFIKASI

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

16 Penggugat Presidential Threshold 20 Persen Semua Ditolak MK, Ada Apa?

Diperbarui: 3 September 2022   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi Detik.Com

"Syarat pertama politik bukanlah kecerdasan atau stamina, tetapi kesabaran. Politik adalah permainan jangka panjang dan kura-kura biasanya akan mengalahkan kelinci."

Tujuan sederhana daripada presidential thershold 20 persen adalah mengajak para politikus pengurus partai politik (Parpol) mengelola partainya dengan benar dan berkualitas, percuma banyak Parpol kalau tidak berbobot. Ingat, rakyat sudah cerdas Bro/Sis.

Bukan hanya pandai mendirikan Parpol, tapi tidak mampu mengelola dan membangunnya dengan konstruksi yang baik dan benar. 

Seharusnya pula kebijakan presidential thershold 20 persen ini, diikuti penerapan kaderisasi yang benar. Agar para kader tidak menjadi kutu loncat pindah-pindah Parpol demi menggolkan syahwat materi dan kuasanya.

Makanya, kita sebagai rakyat biasa. Ayo support dan dukung presidential thershold 20 persen. Biar para elit sadar berpolitik dalam memperbaiki diri dalam kemampuan berpolitik cerdas, dan terlebih menata rumahnya sendiri, partai politik.

Menyambung artikel sebelumnya yaitu "Sisi Positif Presidential Threshold 20 Persen" dan "Nonsen Elektabilitas Capres 2024 di Era Elitabilitas".

Coba penulis sedikit uraikan, kenapa banyak tokoh politik negeri ini menolak dan menggugat presidential threshold 20 persen menjadi 0 persen di Mahkamah Konstitusi (MK) walau ahirnya di tolak juga MK. Karena kebijakan presidential threshold 20 persen sudah benar, untuk menahan laju ambisi sesat dan serakah.

Tujuan utama penolak itu, agar masing-masing Parpol dengan mudah memajukan atau mengusung calon pasangan presiden dan wakil presiden, mereka lupa bahwa kemajuan peradaban linear kemajuan kecerdasan rakyat. 

Makanya PT 20 persen itu merupakan angka keramat bagi politikus yang ambisius menjadi presiden, bukan karena kepentingan rakyat.

Justru kalau tidak ada kebijakan presidential thershold  20 persen dengan mudah oligarki masuki Parpol. Penulis berbeda pendapat disini dengan Prof Yusril Ihza Mahendra (YIM), yang juga ikut menggugat presidential thershold 20 persen itu, seharusnya Bang YIM besarkan Partai Bulan Bintang saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline