"Politisi semuanya sama. Mereka berjanji untuk membangun jembatan, meski tidak ada sungai." - Nikita Krushchev
Menyambung artikel sebelumnya di Genderang "Perang" Jokowi Vs Megawati Ditabuh Melalui Musra Relawan Projo. Untuk ingatkan janji Nawacita, bila para relawan Jokowi yang "katanya" pro rakyat. Ayo buktikan di sisa masa jabatan Jokowi-Ma'ruf, bukan malah urus Capres dan Cawapres 2024.
Seharusnya gabungan relawan Jokowi bukan mengurus Capres dan Cawapres, itu hanya menurunkan kadar kenegarawan dan wibawa politik Presiden Jokowi.
Apakah sudah dipikirkan matang-matang para relawan Jokowi itu mengurus Capres-Cawapres, baik dari sisi sosial, politik, budaya, ekonomi, kamtibmas dan lainnya. Ini sama saja tidak cerdas berpolitik.
Sementara Presiden Jokowi tidak punya partai politik (Parpol) dan malah Presiden Jokowi adalah kader atau petugas partai dari PDI-P, yang harusnya tunduk pada aturan partainya.
Bukankah itu menabuh genderang peperangan dengan Megawati yang mengangkat dan mendukung Presiden Jokowi dan anak mantunya sejak masuk Jakarta?, rethink donk.
Sebaiknya semua kelompok relawan bersatu untuk melakukan evaluasi dan monitoring atas Program Nawacita 1 dan 2 selama dua periode Presiden Jokowi yang belum dilaksanakan atau terselesaikan.
Baca juga: Genderang "Perang" Jokowi Vs Megawati Ditabuh Melalui Musra Relawan Projo
Musyawarah Rakyat (Musra)
Sebagaimana rencana sejumlah organisasi relawan Jokowi akan selenggarakan acara Musyawarah Rakyat (Musra) di berbagai daerah dan akan dimulai di Solo pada 27 Agustus 2022. Kelompok relawan Jokowi bisa baca di Sini.