"Dunia sedang beradu cepat dalam menangani wabah Covid-19. Kita harus menjawabnya dengan inovasi dan karya-karya nyata" Presiden Joko Widodo.
Pemerintah telah megimplementasi new normal yang telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Mari kita ikuti kebijakan tersebut dengan penuh kedisiplinan dan kesabaran. Karena sangat yakini bahwa dalam pelaksanaan new normal tersebut akan menjadi tonggak atau tolak ukur menuju kehidupan normal tanpa Covid-19 lagi. (Baca: Panduan New Normal)
In Syaa Allah akan terjadi - berita gembira - informasi penurunan jumlah orang terdampak Covid-19. Kelihatan akan seperti demikian skenarionya untuk ahirnya Presiden Jokowi memutuskan - breaking news - bahwa Indonesia bebas Covid-19.
Mencoba menebak arah pikiran dan strategi Presiden Jokowi dengan "The New Normal" yang merupakan aplikasi ajakan atau himbauan kepada masyarakat agar senantiasa hidup berdamai dengan Covid-19 hingga waktu kedepan. Jadi setelah new normal, selanjutnya apa ya ? Sudah bisa kemana-mana asal pakai masker dan cuci tangan.
Benar harus berdamai dalam makna mengenali wabah pandemi Covid-19 tersebut, bukan menghindari tapi mendekatinya. Bersahabat dan berdamai melalui cara New Normal lalu lepaskan dengan baik. Corona datang dengan moral, maka kita kembalikan dengan moral pula kepada pemiliknya, Tuhan Ymk.
Kebingungan pemerintah sebenarnya adalah tidak adanya tolak ukur atau menjadi dasar dalam membuat keputusan untuk keluar dari pandemi Covid-19 atau keputusan untuk mengatakan bahwa tidak ada lagi Covid-19 di Indonesia.
Karena virus corona belumlah diketahui modelnya bagaimana ? Setidaknya para ahli hanya meraba-raba saja. Begitu juga syarat WHO untuk penerapan New Normal juga belum dipenuhi Indonesia. (Baca: di Sini)
Tapi ya sudah, Presiden Jokowi lanjut saja karena sesungguhnya pandemi Covid-19 ini secara dominan membawa pesan moral, bukan pesan fisikly (kesehatan) atau karena virusnya itu sendiri. Jadi new normal merupakan batu loncatan - percepatan - menuju kehidupan normal.
Tapi Tuhan Ymk menegur manusia melalui corona virus, karena hidup dalam abnormal atau terlalu cinta dunia selama ini. Tuhan menutup pintu ilmu-Nya dan membuka pintu taubat, agar manusia introspeksi dan berubah.