Lihat ke Halaman Asli

H.Asrul Hoesein

TERVERIFIKASI

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Refleksi Covid-19, Perlu Uji Non-Medis di Laboratorium Lintas Agama

Diperbarui: 17 Mei 2020   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Bumi dan Corona Virus. Sumber: Times of India

Mengutip khutbah wadaa', Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hal ini: "Sesungguhnya darahmu, hartamu dan kehormatanmu terpelihara antara sesama kamu sebagaimana terpeliharanya hari ini, bulan ini dan negerimu ini." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sedikit menanggapi sebuah pemberitaan di laman website jateng.sindonews.com Minggu, 17 Mei 2020 dengan judul "Peneliti Sebut Virus Covid-19 'Musnah' pada Awal 2021". Penelitian tersebut menggunakan model susceptible infected recovered (SIR) yang menggambarkan penyebaran penyakit menular dan data kasus Covid-19 pada 7 Mei.

Lebih lanjut tertulis, sebuah proyek penelitian oleh Universitas Teknologi dan Desain Singapura, yang menggunakan estimasi berbasis data untuk membuat model yang menunjukkan siklus hidup Covid-19 di negara-negara tertentu.

Penelitian ini memperkirakan "tanggal akhir" dari pandemi Covid-19 secara global dan di negara-negara tertentu, termasuk AS, Inggris, Italia, Prancis, Spanyol, Jerman, India, dan Turki.

Tanggapan atas penelitian Singapore,

Sebenarnya tidak ada masalah untuk keperluan akademisi, asal jangan saja dijadikan dasar kebijakan negara (baca: Indonesia) yang bisa motivasi untuk disalahgunakan atau berpotensi menyerap dana rakyat. Karakter oknum pejabat Indonesia belum terjamin dan pengawasan lemah.

Seperti yang terjadi pada issu sampah plastik, hasil penelitian Jenna Jambeck yang menyebut Indonesia No. 2 di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut (Baca: Sampah Plastik di Indonesia Peringkat Dua Dunia). Penelitian ini diplintir oleh oknum birokrasi dan lembaga swadaya di Indonesia, ahirnya bias pendapat di masyarakat dan berapa banyak fulus rakyat dikorbankan, karena tercipta program semu ....?!

Tapi demi tidak membawa dampak negatif ke oknum pemerintah dan masyarakat Indonesia terhadap pandemi Covid-19. Maka penulis merasa perlu mencegah. Perlu adanya berita berimbang dan sekaligus bermaksud memberi motivasi pada ilmuwan lain untuk membuat analisa non teknis tentang Covid-19. Perlu lintas agama, urung rembuk secara bersama melakukan riset atas "pesan moral" terhadap pandemi Covid-19. 

Bagaimana bisa disebut Virus Covid-19 'Musnah' pada Awal 2021, sementara jenis, wujud rupa secara ilmu pengetahuan dan fakta lapangan belum diketahui. Apa dan bagaimana virus Corona itu ? Jadi siklus Virus Corona itu apa sebenarnya ? Semua tidak diketahui dan nihil data faktual. 

Sebagai alibi, begitu lama pandemi Covid-19 berlabu di bumi (sejak 2019) tapi senyatanya belumlah ditemukan model virus Corona itu, sekaligus tentunya obat dan pencegahannya belum pula ditemukan oleh semua ahli di seluruh dunia. Karena dasarnya memang tidak ada. Dunia harus jujur mengakui hal itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline