"Kompasiana family friendly, satu kalimat yang pantas untukmu "Mencerdaskan dan Membangun Kebersamaan" sesama Kompasianer, maupun terhadap pembaca yang semakin dinamis dalam era globalisasi"
Membaca artikel sahabat hebat Kompasianer @NitaKristantiNoer "Gabung Kompasiana, Yuk?! Rame Deh, Rasanya!" terasa tidak adil bila membalasnya dengan komentar saja... Hehehe, kereen dan terima kasih juga sudah mengingat dan menulis nama saya dalam artikelnya.
Sudah M E N G I N G A T, artinya tanpa kita mengingat tentu terjadi sedikit kesulitan untuk saling M E M A H A M I. Sebagaimana pesan Pak Edward Tjahjono pada Mba Nita (sesuai yang ditulis dalam artikelnya), pesan itu cukup mencerah bagi kita semua.
(copas)...... dan itu pun berlaku di Kompasiana. Beda pandangan, beda pendapat, beda aliran, beda genre gaya penulisan, beda segalanya, beda persepsi dalam melihat sesuatu, tidak seyogyanya memperuncing keadaan, yang akan bermuara pada rusaknya relasi yang hendak dibangun. Justru sebaliknya, hal itu akan menambah wawasan dan khasanah pengetahuan kita bersama.
Sekian banyak hal yang saya dapatkan di Kompasiana, akhirnya berhasil juga membuat saya berani untuk mulai mengajak beberapa rekan, saudara, kolega, kerabat untuk gabung menulis di Kompasiana. (demikian penjelasan Mba Nita pada artikelnya).
Benar apa yang dialami dan dirasakan Mba Nita tersebut, juga apa yang saya dapatkan selama di Kompasiana (sejak 2009), kalau tidak salah belum cukup setahun usia Kompasiana, saya sudah ikuti di sini dan betah sampai sekarang.....hehehe, memang asyik di sini.
Walau tidak terlalu aktif menulis karena kesibukan sebagai pemulung sampah, tapi yang pasti, lebih tertarik menulis di Kompasiana daripada di beberapa blog pribadi saya sendiri dan web kegiatan keseharian dalam bidang persampahan dan lingkungan. (Weblog Diary Asrul)
Kompasiana dapat mengajari kompasianer untuk menulis yang jujur dan berkualitas, Hanya Kompasiana yang bisa mengawal dan menuntun penulisnya untuk jujur serta profesionalisme. (Baca "Blogshop Kompasiana Setop Plagiat Membangun Kejujuran"
Kenapa?
Bila artikel Kompasianer melebihi ambang batas 25 % di copy paste (copas) dari karya orang lain, otomatis mesin deteksi Kompasiana menganulir atau artikel di tolak. Bila terjadi beberapa kali melakukan "plagiat" bisa saja Kompasianer di blacklist dari Kompasiana..