Lihat ke Halaman Asli

H.Asrul Hoesein

TERVERIFIKASI

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

[Bahaya-Golput] Hak Tanpa Kewajiban

Diperbarui: 16 April 2019   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Media Indonesia

Pemilu dan Pilpres 2019 dilaksanakan serentak untuk mendewasakan kehidupan demokrasi, menggelorakan semangat pembangunan serta memperkokoh persatuan nasional. 

Pemilu bukan untuk mencerai-beraikan anak bangsa, bukan untuk melemahkan kehidupan demokrasi dan bukan pula menghambat pembangunan nasional. Tapi semua itu untuk kemajuan bersama. Pemilu dan Pilpres sekali 5 (tahun) untuk bangsa ini melakukan perubahan. Rakyatlah yang berdaulat.

Berbeda pilihan tidak ada masalah, itulah hak berdemokrasi. Memang tidak ada tuntutan hukum bila tidak datang ke Tempat Pemilihan Suara (TPS) untuk memilih atau menjadi - golput - golongan putih dengan mengabaikan panggilan demokrasi.

Tapi sebagai warga negara yang baik dan peduli pada diri, bangsa dan negara. Maka seharusnya dengan kesadaran mutlak, haruslah ikut serta dan memenuhi hak dan ajakan - panggilan pemilu - untuk memilih wakil-wakil rakyat di DPR/D dan DPD serta memilih presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

Berbahaya Bila Golput
Beresiko besar dan berbahaya bila telah terdaftar sebagai wajib pilih tapi tidak menggunakan hak suaranya. Surat suara bisa disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dengan memanfaatkan surat suara yang tidak terpakai tersebut. Antisipasi bahaya itu dengan menggunakan datang memilih TPS.

Besok besok tanggal 17 April 2019 - dinyatakan sebagai hari libur nasional untuk Pemilu dan Pilpres - datanglah menggunakan hak pilih atau salurkan suaranya untuk demokrasi Indonesia yang lebih baik. 

Kehadiran di TPS sekaligus mengawal pesta demokrasi, pantau jalannya pemilihan untuk menghindari kecurangan. Semua akan bermakna positif untuk hidup kehidupan berdemokrasi yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. 

Hak Tanpa Kewajiban
Ke depan diharapkan pemerintah melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan inovasi agar dapat memotivasi rakyat untuk tidak menjadi golput dengan memberikan apresiasi (reward) bagi yang menggunakan hak pilihnya. 

Karena tidak adanya kewajiban dalam pemilu, pasti tidak ada pula sanksi (punishment) bagi yang golput. Sebaliknya ada hak tapi tanpa reward. Potensi golput sangat besar. Menjadi "PR" bersama untuk meminimalisir golput atau meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi.

Beri apresiasi, karena semua ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya karena tidak adanya kewajiban tersebut untuk memilih atau menggunakan suara pada pemilu atau pilpres. 

Jakarta, 16 April 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline