Lihat ke Halaman Asli

H.Asrul Hoesein

TERVERIFIKASI

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Binahong Pengganti Viagra

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_194986" align="alignleft" width="225" caption="Tanaman Binahong/by Della Anna"][/caption]

Tulisan ini saya posting di rumah sehat nan cerdas “kompasiana” ini, termotivasi dengan postingan sobat kita @ Della Anna yang tinggal di Belanda dengan judul postingan “Viagra …, Ada Di Tanaman Binahong” klik di sini untuk membacanya.

Postingan @ Della tersebut cukup memberi solusi (pencerahan) yang aman bagi pengguna obat untuk mengatasi disfungsi ereksi, sebut misalnya; Viagra, Levitra dan Cialis, atau mungkin ada merek lain lagi. Kenapa ? karena solusi yang Della maksud aman karena jenis herbal (bisa disebut obat organic), namun saya belum tau apa sudah ada dipasaran (proses produksi minuman herbal) atau harus kita tanam dulu (artinya masih alami). Atau di Belanda sudah di produksi binahong itu ya Della ? atau malah di Indonesia sudah ada.

Tanaman yang dimaksud @ Della itu, pernah saya dapati di Jawa Timur, tepatnya di Kediri, sempat saya bawa bibitnya ke kebun saya di desa (kebetulan saya tinggal dan berkebun di salah satu desa terpencil di Kab. Bone Sulawesi Selatan, aseli loh petani), kalau yang dimaksud Binahong itu seperti jenis sambiloto (merambat), yang berbeda binahong yang saya maksud ada buahnya, ukurannya kecil (entah bagaimana Binahong yang ditanam @ Della…?), sementara sambiloto tidak punya buah dan pahit.

Kenapa harus cara atau disarankan pengobatan alternative (herbal) karena cukup aman dibanding pengobatan kimia. Pria penggunna obat-obatan untuk mengatasi problem impotensi, pengguna obat ramuan kimia seperti Viagra dan sejenisnya cenderung lebih rentan terhadap penyakit menular seksual (PMS).

Rata-rata kasus yang ditemukan lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memakai obat, yang mengindikasikan bahwa perilaku seks beresiko menjadi hal yang utama, demikian hasil kajian terbaru yang dimuat dalam jurnalAnnals of internal Medicine, Amerika Serikat.

Pimpinan riset dari Haevard Medical School di Boston, Dr. Anupan Jena, menyatakan, temuan ini mengindikasikan bahwa sebelummenulis resep pengobatan disfungsi erksi, para dokter seharusnya intens melakukan diskusi dengan pasien tentang pentingnya perilaku seks yang aman, bahkan dengan pasien usia lanjut sekalipun.

Dalam kajiannya, para ahli menganalisis catatan asuransi dari sekitar 1,4 juta pria AS berusia diatas 40 tahun. Kasus PMS lebih jarang ditemukan di kalangan pria usia lanjut, yakni hanya 1 di antara 1.000 individu. Dr. Anupan Jena yang juga bekerja di Massachusetts General Hospital (MGH) Departement of Medicine, menemukan rata-rata kasus PMS pada pria pengguna obat impotensi dua hingga tiga kali lebih tinggi, baik sebelum maupun setelah mereka diberikan resep yang pertama.

Obat untuk mengatasi disfungsi ereksi mulai popular sejak sildenafil (Viagra) dikenalkan untuk pertama kalinya pada tahun 1998. Selain itu, juga ada vardenafil yang dijual dengan merek Levitra dan tadalafil yang dijual dengan merek Cialis.

Salam @Della Anna, postinganmu sobat cukup menyentuh ……. :) untuk mengantisipasi temuan2 akan penggunaan obat “kimia” kejantanan sejenis Viagra itu, guna mengembalikan keperkasaan dengan Viagra model baru - daun Binahong, walau katanya belum dibuktikan secara eksak dalam ilmu kedokteran dan kesehatan, kita sependapat bahwa meloloskan logika cara pengobatan alternatif ini sebagai suatu solusi penyembuhan.

Info Terkait dengan Tanaman Binahong :

binahong : Herbal Alami

BINAHONG ATASI STAMINA YG LOYO

Khasiat daun ajaib Binahong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline