Lihat ke Halaman Asli

Sampah Menumpuk, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Sosialisasikan Prinsip 3R dan Cara Pembuatan Ecobrick

Diperbarui: 14 Februari 2022   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata, Mandiri Inisiatif Terprogram Dari Rumah (KKN MIT DR), Kelompok 25, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai cara pengelolaan sampah dengan prinsip 3R dan pelatihan cara membuat Ecobrick kepada para masyarakat Desa Ngabean, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Kegiatan tersebut diadakan pada hari Minggu (13/02/2022).

Program kerja ini dipilih dikarenakan masih banyak masyarakat Desa Ngabean yang belum melakukan pengelolaan sampah secara tepat. Semua sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga seperti sampah kertas, plastik dan kardus tidak dipisah dan langsung dibakar. Kurangnya pengetahuan dan informasi membuat masyarakat belum mengetahui cara mengelola dan memanfaatkan kembali sampah yang mereka hasilkan.

Selain itu, dikarenakan Pandemi Covid-19 yang semakin meningkat menyebabkan pemerintah mengeluarkan peraturan untuk membatasi kegiatan masyarakat sehingga masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya hampir setiap saat dirumah, dimana hal ini menyebabkan semakin meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga. Apabila sampah tidak dikelola secara tepat maka sampah akan mencemari lingkungan sekitarnya.

Pelaksanaan sosialisasi kegiatan dilaksanakan di halaman salah satu rumah warga Desa Ngabean dan dibatasi hanya sekitar 25 orang saja yang menghadiri kegiatan sosialisasi tersebut dikarenakan adanya pandemi Covid-19 dan adanya peraturan dari pemerintah yang melarang adanya aktivitas yang menyebabkan kerumunan. Sosialisasi dilakukan dengan memperkenalkan prinsip 3R dan mengajarkan cara membuat ecobrick secara langsung. 3R yaitu kependekan dari kata reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang) merupakan cara mengurangi dan mengelola sampah yang sangat sederhana dan mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan Ecobrick adalah salah satu contoh cara memanfaatkan kembali sampah plastik dan botol plastik yang sudah tidak terpakai dengan cara memadatkan sampah plastik yang sudah dibersihkan dan dikeringkan lalu dipotong-potong kedalam botol plastik bekas. Ecobrick yang telah terkumpul dalam jumlah banyak kemudian dapat direkatkan menjadi berbagai kerajinan rumah tangga seperti meja, kursi ataupun pot bunga.

Pelaksanaan program sosialisasi pengelolaan sampah dengan prinsip 3R dan pembuatan Ecobrick mendapat banyak respon positif dari kalangan masyarakat Desa Ngabean karena mereka dapat mengetahui bagaimana cara mengurangi dan mengelola sampah yang dihasilkan dari rumah tangga selain itu masyarakat juga antusias untuk lebih mengetahui mengenai cara pembuat Ecobrick. Setelah dilaksanakannya program tersevut diharapkan masyarakat dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan juga dapat mengelola sampahnya secara tepat sehingga mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat sampah tersebut.

Oleh : Hasna Nurfika Syafi'i

Dosen Pembimbing Lapangan : Puji Lestari SKM., MPH




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline