Lihat ke Halaman Asli

hasna nisrina

Mahasiswa

Hoax dan Ujaran Kebencian: Ancaman terhadap Kemanusiaan di Dunia Maya

Diperbarui: 27 Oktober 2024   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Say No To Hoax (Sumber : www.canva.com)

Di era digital saat ini, informasi dapat dengan mudah disebarluaskan melalui berbagai platform media sosial. Namun, kemudahan ini juga membawa dampak negatif, seperti penyebaran hoax dan ujaran kebencian. Hoax adalah informasi palsu yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan, sementara ujaran kebencian merujuk pada pernyataan yang mengandung kebencian atau diskriminasi terhadap individu atau kelompok tertentu. Keduanya menjadi ancaman serius terhadap tatanan sosial terutama di dunia maya.

Hoax dapat didefinisikan sebagai berita atau informasi yang tidak benar dan menyebar dengan tujuan untuk menipu atau memanipulasi publik. Sering kali, hoax muncul dalam bentuk berita palsu yang berkaitan dengan isu-isu sensitif, seperti politik, kesehatan, atau bencana alam. Dalam konteks Indonesia, penyebaran hoax sering kali meningkat menjelang pemilu atau saat terjadi krisis, seperti pandemi COVID-19.

Ujaran kebencian, di sisi lain, adalah segala bentuk komunikasi yang menyerang individu atau kelompok tertentu, seperti ras, agama, etnis, atau orientasi seksual. Ujaran kebencian dapat memicu konflik sosial dan kekerasan, serta memperburuk ketegangan antar kelompok di masyarakat.

Dampak Negatif Hoax dan Ujaran Kebencian

Penyebaran hoax dan ujaran kebencian memiliki dampak yang luas dan merugikan. Beberapa dampak tersebut meliputi:

1. Perpecahan Sosial : Hoax dan ujaran kebencian dapat menciptakan ketegangan antar kelompok dalam masyarakat. Misalnya, narasi kebencian terhadap pengungsi Rohingya di media sosial telah menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat Indonesia.

2. Krisis Kepercayaan : Ketika hoax menyebar luas, kepercayaan publik terhadap media dan institusi pemerintah dapat menurun. Masyarakat menjadi skeptis terhadap informasi yang diterima, bahkan jika informasi tersebut benar.

3. Kekerasan dan Intimidasi : Ujaran kebencian sering kali berujung pada tindakan kekerasan fisik atau psikologis terhadap kelompok yang menjadi sasaran. Ini bisa berupa serangan verbal maupun fisik yang merusak harmoni sosial.

4. Pengaruh Terhadap Kebijakan Publik : Penyebaran informasi palsu dapat mempengaruhi kebijakan publik dengan cara menyesatkan opini masyarakat. Hal ini terlihat dalam beberapa kasus di mana hoax mengenai vaksin COVID-19 membuat masyarakat enggan untuk divaksinasi.

Penyebab Penyebaran Hoax dan Ujaran Kebencian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline