Lihat ke Halaman Asli

Hasnan Arnanda

Saya seorang mahasiswa dari Universitas Pancasakti Tegal Fakultas Fisip Prodi Ilmu Komunikasi

Dinamika Kabinet Prabowo : Membangun atau Menghancurkan Kepercayaan Publik?

Diperbarui: 27 Oktober 2024   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Setelah prosesi pilpres tahun 2024, Prabowo Subianto resmi terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024--2029. Bersama-sama dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pasangan ini mulai mempersiapkan struktur pemerintahan baru. Salah satu isu utama yang sedang hangat dibicarakan adalah dinamika kabinet yang akan dibentuk oleh Prabowo. Artikel ini akan memberikan gambaran detail tentang susunan kabinet, serta faktualitas yang relevan dengan keberhasilan atau kegagalan kabinet ini dalam membangun atau menghancurkan kepercayaan publik.
Susunan Kabinet Merah Putih pada tanggal 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan susunan kabinetnya di Istana Negara, Jakarta. Kabinet ini dikenal sebagai Kabinet Merah Putih dan terdiri dari 48 menteri, 5 pejabat setingkat menteri, dan 59 wakil menteri. Beberapa posisi strategis termasuk:
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan: Budi Gunawan
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan: Yusril Ihza Mahendra
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Pratikno
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah: Agus Harimurti Yudhoyono
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat: Muhaimin IskandarMenteri Koordinator Bidang Pangan: Zulkifli Hasan
Menteri Sekretaris Negara: Prasetyo Hadi
Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian
Menteri Luar Negeri: Sugiono
Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
Menteri Agama: Nasaruddin Umar
Menteri Hukum: Supratman Andi Agtas
Menteri Hak Asasi Manusia: Natalius PigaiMenteri Imigrasi dan Pemasyarakatan: Agus Andrianto
Menteri Keuangan: Sri Mulyani
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu'ti
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi: Satryo Soemantri Brojonegoro
Selain itu, beberapa nama menteri lain seperti Budi Arie Setiadi (Menkominfo), Erick Thohir (BUMN), Hanif Faisol Nurofiq (LINGKUNGAN HIDUP/KPLH), Rosan Roeslani (Investasi & Hilirisasi/BKPM) juga telah diumumkan. Perdebatan tentang Profesionalisme vs Politik Komposisi calon pejabat yang dipilih Prabowo Subianto menunjukkan dominansi politisi dengan proporsi mencapai 55,6 persen atau 60 dari 108 nama. 

Namun, profesional dan teknokrat hanya mengisi 15,7 persen atau 17 nama. Kalangan militer dan kepolisian serta pengusaha juga turut hadir dalam susunan kabinet baru ini. Pengamat politik Universitas Brawijaya, Wawan Sobari, mengevaluasi bahwa meskipun Prabowo Subianto ingin membentuk kabinet zaken profesional, komposisi calon menteri yang sebagian besar berasal dari kalangan politisi belum sepenuhnya mencerminkan visi tersebut. Dia juga menambahkan bahwa sistem demokrasi multi partai di Indonesia membuat sulit untuk membentuk kabinet yang 100% professional tanpa partisipasi politisi. Evaluasi Awal Kinerja para pengamat politik seperti Wawan Sobari dan Ujang Komaruddin berpendapat bahwa kinerja kabinet baru dapat dievaluasi dalam waktu singkat, yaitu dalam 100 hari pertama masa jabatan. Mereka menekankan bahwa apa yang dicita-citakan oleh kabinet baru baik itu mengembangkan program baru, memperbaiki program lama, ataupun fokus pada isu-isu strategis akan menjadi indikator awal keberhasilan atau kegagalannya dalam membangun kepercayaan publik. Misalnya, kritikan publik terhadap beberapa menteri seperti Budi Arie Setiadi (Menkominfo) sudah mulai muncul. Masalah judi online dan 'fufufafa' (kasus korupsi) yang belum terselesaikan menunjukkan bahwa evaluasi awal kabinet baru tidak hanya tentang profil individual menteri tapi juga tentang capaian nyata dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pelaksanaan Pelantikan Menteri pelantikan resmi menteri-menteri dalam Kabinet Merah Putih akan dilangsungkan pada tanggal 21 Oktober 2024 di Istana Negara, Jakarta. Acara pelantikan ini markah penting bagi pasangan presiden-wakil presiden baru dalam memulai langkah-langkah implementasi kebijakan yang telah ditetapkan. 

Meskipun ada harapan untuk mempercepat program-program pemerintahan, banyaknya menteri dari kabinet Jokowi menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan intervensi dari mantan presiden. Dedi Kurnia Syah menganggap kabinet ini lebih akomodatif daripada kabinet zaken yang diharapkan Prabowo, yang dapat memengaruhi kepercayaan publik terhadap pemerintahan baru ini.
Dinamika kabinet Prabowo-Gibran menghadapi tantangan besar dalam membangun kepercayaan publik. Keberhasilan kabinet ini akan sangat bergantung pada kinerja individu menteri serta kemampuan Prabowo dalam mengelola hubungan politik dan menjalankan kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Kesimpulan dinamika kabinet Prabowo-Gibran masih dalam tahap awal dan butuh evaluasi yang objektif. Susunan kabinet yang luas dengan 53 orang menteri dan wakil menteri menjanjikan proses pembangunan infrastruktur dan kebijakan yang lebih komprehensif. Namun, dominansi politisi dalam susunan kabinet juga menimbulkan tantangan dalam menjaga integritas dan efektivitas administrasi pemerintahan. Apakah kabinet baru ini berhasil membangun kepercayaan publik atau menghancurnya, akan terjawab dalam waktu dekat melalui hasil kinerja yang konkret. Artikel ini memberikan gambaran detail tentang susunan kabinet Prabowo-Gibran, perdebatan tentang profesionalisme vs politik, serta evaluasi awal kinerja yang relevan dengan keberhasilan atau kegagalan kabinet ini dalam membangun atau menghancurkan kepercayaan publik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline