Lihat ke Halaman Asli

Hasna NabilaQotrunada

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Puisi | Hujan dan Penyesalan

Diperbarui: 26 Maret 2020   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image caption

Rintik ini menarikku pada ingatan

Pada jalan kecil di tengah taman

Dan langkah yang dilarikan demi angan

Lalu berakhir pada kekecewaan

Beberapa waktu lalu kita bangun renjana

Beberapa waktu lalu kita bercanda mesra

Namun bunga kita jatuh di Teluk Alaska

Di mana alirmu terlalu jernih dan cair

Dan deraiku sedingin glacier

Sekali lagi rinai ini menghunjam

Menjatuhkan air tanpa kesempatan

Memaksaku menatap bayang masa lalu tak terbantahkan

Tersungkur sendiri dengan sakit penyesalan

Klaten, 24 November 2019

 @hsnbltrnd




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline