Lihat ke Halaman Asli

Hasna NabilaQotrunada

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Puisi | Narasi Pagi

Diperbarui: 20 Maret 2020   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pict by : @NKZaman

Selamat Pagi kawan-kawan. Semoga pagimu selalu indah. 

Jangan lupa kopi dan semangat  

Narasi Pagi

Tuan hujan datang mengetuk daun jendela
Pagi yang malas dengan enggan membuka
Tamu ini membawa secangkir senyum dan seuntai kopi
Membuat wajah pagi seketika berseri

"Bolehkah saya masuk?"

Pagi menggeleng kuat-kuat

"Tidak ada apa pun di dalam.  Kuterima kopimu dan lekaslah pergi. Kembali saja lain kali."

Rambut hujan semakin menghitam


Ia bergumam tanpa ambisi :
"Saya pergi, permisi."


Pagi di ambang jendela mengantar kepergiannya

"Maaf, saya terlalu malu untuk mengaku rindu."

Dan ia tersipu

Klaten, 19 Maret 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline