Lihat ke Halaman Asli

Hasna NabilaQotrunada

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Puisi Rindu | Di Jingga Hujan

Diperbarui: 1 Maret 2020   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di jingga yang hampir temaram aku diam
Mataku terkunci mengurai syair bumi
Jiwaku larut dalam beberapa kelopak air hujan
Menari di antara percikan genang

Sajakku telah lama kehilangan arti
Kalimat terlalu bising untuk kutulis sebagai puisi
Langkahmu terlalu jauh untuk kujejaki
Dan rindu terlalu lama mendiami hati

Senada hampaku melukis cerita
Maknanya adalah sia-sia
Bersama tulisanku, aku lebur di antara senja
Bersama rindu yang terlupa

Klaten, 29 Febuari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline