Kehadiran sosok investor di sebuah negara tentu menjadi keuntungan. Tak dapat dimungkiri, laju perekonomian negara sampai saat ini tak lepas dari harmonisasi negara sebagai regulator dengan para investor atau pebisnis. Oleh sebab itu, investor dengan regulator diharapkan dapat berjalan harmonis.
Namun, bagaimana jadinya kalau investor pada sebuah negara terkena jebakan skema Ponzi? Mungkin, bisa saja terjadi. Skema Ponzi berasal dari kasus penipuan yang didalangi oleh Charles Ponzi (Italia) pada tahun 1920-an.
Ponzi ketika itu menawarkan investasi dengan janji keuntungan 50 persen dalam waktu 45 hari. Setelah banyak orang bergabung, ternyata hanya sebagian kecil dari anggotanya yang mendapatkan return yang dijanjikan.
Skema Ponzi merupakan bentuk investasi palsu yang bertujuan untuk mengambil keuntungan dari uang yang diinvestasikan oleh investor.
Nah, bagaimana jika skema Ponzi ini terjadi pada investor yang menanamkan modalnya pada sebuah negara berjuta regulator? Ini bagaikan wabah dan pembohongan publik! Sebab, sejauh ini, etika dalam berbisnis antara regulator, investor, dan pebisnis; ketiganya harus selaras dan saling mendapatkan laba.
Menurut Mohamad Khusaini dalam buku Ekonomi Publik (2019:17), terdapat tiga peran regulator dalam perekonomian suatu negara, salah satunya adalah peran stabilisasi.
Regulator berperan sebagai stabilizer agar tercipta kestabilan di bidang ekonomi, sosial politik, hukum, pertahanan, dan keamanan. Sebagai regulator, 'mereka' berperan penting dalam mengelola kegiatan ekonomi yang hilirnya terletak pada kebijakan ekonomi sebuah negara.
Begitu juga sebaliknya, investor dan pebisnis memiliki regulasi tersendiri dalam berbisnis agar bisa memperoleh keuntungan, stabilitas, dan status quo dalam berbisnis.
Dalam pandangan investor atau pebisnis, apalagi yang menanamkan modal besar di sebuah negara, tentu mereka membayangkan bahwa negara tersebut aman dan dapat dipercaya.
Semenjak kaki investor menginjakkan negara tersebut hingga berjabat tangan dengan regulator, kepercayaan mereka begitu besar; sama-sama bisa meraih 'keuntungan' dengan regulasi yang sudah ditentukan di awal.