Lihat ke Halaman Asli

Hasna Lathifah Kusumawati

Universitas Sebelas Maret

KKN UNS 87 yang Mengabdi di Desa Gagaksipat, Terjun Langsung dalam Proses Pembelajaran di MI Gagaksipat 2

Diperbarui: 24 Agustus 2022   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN UNS 87 Mengajari Siswa-siswi kelas 1 Calistung Menggunakan Buku AISM/dokpri

Kuliah Kerja Nyata atau seringkali disingkat KKN merupakan kegiatan wajib yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa UNS yang sudah menginjak semester 6 atau semester 7 untuk memenuhi SKS agar dapat lulus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. 

Program KKN yang dimiliki Universitas Sebelas Maret (UNS) ada berbagai macam, yang sedang kelompok 87 lakukan ialah KKN Tematik periode Juli-Agustus 2022. 

Pada periode ini sekitar 3800 mahasiswa diterjunkan langsung kemasyarakatan untuk melakukan pengabdian selama kurang lebih 45 hari. KKN Tematik yang berlokasi di Surakarta, Boyolali, dan Karanganyar ini merupakan gabungan dari berbagai program studi dalam satu fakultas, yakni fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.

KKN ini memiliki tujuan agar para mahasiswa dapat menerapkan hal apa saja yang sudah mereka dapatkan selama duduk di bangku perkuliahan kemudian menyalurkan secara langsung kepada masyarakat. 

Hal yang dapat diaplikasikan ke dalam masyarakat antara lain ilmu dan juga teori yang sudah pernah diajarkan saat diperkuliahan. Semua itu dapat membantu para mahasiswa dalam penerapan disetiap program kerja yang akan direalisasikan.

Pada kelompok 87 KKN UNS periode 2022 ini mereka memutuskan untuk melakukan program kerja yang bersinggungan langsung dengan lingkungan sekitar. 

Dikarenakan seluruh anggota kelompok merupakan gabungan dari fakultas keguruan maka, program kerja yang mereka pilih ialah ikut menjadi pengajar di sekolah swasta yang bernama Madrasah Ibtidaiyah Gagaksipat 2. Program kerja yang mereka lakukan terfokus pada 2 mata pelajaran, yaitu Bahasa Jawa dan calistung (baca, tulis, dan hitung).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan warga setempat yang menyekolahkan anak-anaknya di MI Gagaksipat 2, kemampuan calistung masing-masing siswa masih sangat rendah. 

Hal itu dikarenakan adanya pandemi covid 19 yang tersebar di Indonesia mengakibatkan banyak kegiatan yang wajib untuk dilakukan di rumah masing-masing. 

Termasuk juga bagi anak sekolah, mereka juga diwajibkan untuk belajar di rumah atau biasa disebut dengan daring (dalam jaringan). Tak heran banyak anak SD kelas 3 dan 4 belum lancar untuk menulis dan membaca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline