Lihat ke Halaman Asli

Bercerminlah, kawan!

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Adalah fitrahnya, jika manusia begitu sibuk menilai sesuatu, menilai orang lain. Karena seperti guyonan salah satu profesor di sebuah kampus negeri, wajar saja manusia begitu cepat menilai orang lain, karena mata manusia diciptakan untuk melihat ke luar, bukan ke dalam diri manusia. Itulah sebabnya jika ada suatu kejadian diluar kebiasaan, mereka berlomba-lomba menilai orang lain. Penilaian itu akan terlihat adil jika penilaian itu berdampak positif bagi yang dinilai, karena kritik bersifat membangun yang dihadirkan. Tapi apa jadinya kalau penilaian itu berdampak negatif bagi orang yang dinilai, pun tanpa ia sadari, berpengaruh buruk bagi dirinya sendiri. Hanya kerugian yang diperoleh.

Sibuk menceritakan keburukan orang lain tanpa bercermin pada diri hanyalah beroleh malu. Malu karena pada akhirnya orang yang mendengar ceritanya malah berkomentar, ngaca dulu dunk, tingkah loe pun lebih bejat dari dia ketika dia menceritakan aib tetangganya yang hamil diluar nikah. Dan Allah sesungguhnya melaknat orang yang menggunjing orang lain. Dia mengibaratkan manusia yang menggunjing itu seperti orang yang suka memakan bangkai saudaranya sendiri. Naudzubillah.

Bercerminlah, kawan! sesungguhnya tidak ada manusia yang diciptakan sesempurna malaikat, tanpa dosa dan aib. Bukankah Tuhan akan menutup aib orang yang dengan sukarela menutup aib saudaranya sendiri? Sungguh ganjaran yang sangat luar biasa. Bercerminlah, tapi jangan asal pilih cermin, kawan! Bercerminlah pada cermin datar, karena cermin ini tidak seperti cermin cembung yang selalu melebih-lebihkan sesuatu dan bukan pula seperti cermin cekung yang selalu mengurangi sesuatu. Bercerminlah pada hati nuranimu yang suci. Karena sesungguhnya menceritakan aib orang lain tanpa diketahuinya adalah termasuk gibah, apalagi menyebarkan berita tentang orang lain yang belum tentu benar tergolong fitnah. Kita tahu bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Berhati-hatilah dalam menyebarkan berita.

Mari belajar menjaga lisan, kawan! :-D




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline