Lihat ke Halaman Asli

Dampak Fatherless pada Generasi Z: Luka yang Memerlukan Perhatian dan Solusi Bersama

Diperbarui: 12 Juni 2024   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Luka yang Memerlukan Perhatian dan Solusi Bersama

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, diwarnai dengan fenomena "fatherless" yang cukup memprihatinkan. Ketidakhadiran figur ayah, baik secara fisik maupun emosional, meninggalkan luka mendalam bagi banyak anak, dengan dampak yang kompleks di berbagai aspek kehidupan. 

Dampak Emosional dan Mental:

Kepercayaan diri rendah: Tanpa figur ayah sebagai panutan dan sumber validasi, anak-anak rentan mengalami krisis identitas dan keraguan akan kemampuan diri.

Masalah emosional: Rasa kehilangan, kesepian, dan trauma dapat memicu depresi, kecemasan, hingga kemarahan yang tidak terkontrol.

Kesulitan membangun hubungan: Ketidakmampuan mencontoh pola hubungan yang sehat dari orang tua dapat berakibat pada kesulitan menjalin hubungan yang stabil dan harmonis di masa depan.

Dampak Perilaku dan Sosial:

Perilaku berisiko: Anak-anak tanpa figur ayah lebih rentan terlibat dalam perilaku berisiko seperti penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, dan seks bebas.

Masalah akademis: Kurangnya dukungan dan motivasi dari ayah dapat berakibat pada penurunan prestasi belajar dan motivasi dalam pendidikan.

Keterampilan sosial yang lemah: Tanpa bimbingan ayah, anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.

Dampak Ekonomi:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline