Lihat ke Halaman Asli

Sering Dianggap Flu Biasa, Mahasiswa Undip Bina Kader Mengenai Gejala Covid-19 dan Isolasi Mandiri

Diperbarui: 6 Agustus 2021   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembinaan Kader bersama narasumber dr. Dwi Antono, Sp. THT-KL tentang fast-screening gejala-gejala COVID-19 (dokpri)

Semarang (01/08). Lonjakan kasus COVID-19 yang berada di Kota Semarang menyebabkan banyaknya rumah sakit mengalami overload dan berdampak fatal bagi pasien COVID-19 yang membutuhkan penanganan darurat. Disini, Hasnaa Alyasi Sabrina, Mahasiswa S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro yang tergabung dalam KKN TIM II 2020/2021, berusaha mencari tahu bagaimana hal ini bisa terjadi, yang kemudian akan mencari solusi dan mencoba menerapkannya untuk menekan angka kejadian.

Mengambil lokasi KKN di RW 04 Kelurahan Karangrejo, masih banyak warga disana yang menganggap bahwa gejala yang dialami adalah gejala dari flu biasa, bukan merupakan gejala COVID-19 dan akan sembuh dengan sendirinya sehingga tidak melakukan protokol isolasi mandiri yang benar dan justru beraktivitas seperti biasa. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang semula ringan, berubah menjadi berat dan mengharuskan penanganan di rumah sakit. Hal ini dapat dicegah jika warga lebih mengenali gejala COVID-19 dan perbedaannya dengan flu biasa. Selain mengenalkan tentang gejala COVID-19, warga juga perlu mengetahui bagaimana cara melakukan isolasi mandiri yang baik dan benar sehingga gejala yang telah dialami tidak menjadi parah, tidak menulari orang lain dan dapat sembuh dengan lebih cepat.

Pembinaan Kader bersama narasumber dr. Dwi Antono, Sp. THT-KL tentang Isolasi Mandiri yang baik dan benar (Dokpri)

Berdasarkan hal yang terjadi di RW 04 Kelurahan Karangrejo, Hasnaa akhirnya memutuskan untuk membuat program kerja, "Pembinaan Kader mengenai Fast-Screening Gejala Covid-19 beserta Isolasi Mandiri yang Baik dan Benar". Program kerja ini dilangsungkan melalui media Zoom Meeting dan dihadiri oleh kader RW 04 serta Kelurahan Karangrejo. Kader setempat diantaranya PKK RW 04, Ketua RT 01-05, serta PKK Kelurahan Karangrejo. Diharapkan dengan pembinaan ini, kader yang telah hadir dapat menerapkannya ke masyarakat sekitar selama KKN berlangsung maupun setelah KKN usai.

"Memang betul kader di RW 04 maupun kelurahan harus mengetahui hal ini, karena hal ini penting dan harus disampaikan ke warga lain. Namun saya juga mengundang beberapa warga untuk ikut pembinaan karena jika hanya kader akan cukup sulit kedepannya dan pasti butuh bantuan. Ini bermanfaat sekali" tutur salah satu kader setempat yang mengikuti pembinaan.

Penulis : Hasnaa Alyasi Sabrina, Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
DPL : Daud Samsudewa, S.Pt., M.Si., Ph.D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline