Lihat ke Halaman Asli

Haslina Nora Urfina

Mahasiswa/Ilmu Hubungan Internasional/Universitas Jember

Korea Utara: Analisa Ekspor dan Impor dalam Menghadapi Situasi Menjadi Negara Tertutup

Diperbarui: 27 Maret 2023   05:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Korea Utara dikenal sebagai negara terisolasi yang jarang terlibat dalam perdagangan internasional. Negara ini dikenal dengan program nuklirnya yang kontroversial dan seringkali mendapat perhatian dunia internasional. Namun demikian, Korea Utara tetap memperdagangkan beberapa komoditas dan barang dengan negara lain.

Artikel ini akan membahas tentang potret ekspor dan impor Korea Utara, termasuk jenis komoditas yang diperdagangkan, negara-negara yang menjadi mitra dagang, serta kendala dan hambatan yang dihadapi oleh negara ini dalam berdagang dengan dunia luar.

Pertama-tama, kita dapat membahas jenis komoditas yang diperdagangkan oleh Korea Utara. Beberapa komoditas yang dihasilkan oleh negara ini antara lain batu bara, bijih besi, timah, tembaga, gandum, jagung, dan beras. Selain itu, Korea Utara juga menghasilkan barang-barang industri seperti mesin, elektronik, dan tekstil. Namun, sebagian besar komoditas dan barang ini hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan jumlah ekspornya sangat terbatas.

Batu bara adalah salah satu komoditas ekspor utama Korea Utara. Menurut data dari Observatory of Economic Complexity, pada tahun 2019, batu bara merupakan komoditas ekspor tertinggi Korea Utara dengan nilai ekspor sebesar $194 juta. Selain batu bara, bijih besi juga menjadi salah satu komoditas ekspor utama Korea Utara, dengan nilai ekspor sebesar $59 juta pada tahun yang sama.

Selain itu, Korea Utara juga menghasilkan jagung dan beras yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Meskipun begitu, jumlah ekspor beras dan jagung sangat terbatas. Pada tahun 2019, Korea Utara hanya mengekspor beras senilai $4,5 juta dan jagung senilai $2,7 juta.

Korea Utara juga menghasilkan beberapa barang-barang industri seperti mesin, elektronik, dan tekstil. Namun, sebagian besar barang-barang ini hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan jumlah ekspornya sangat terbatas.

Korea Utara adalah negara yang diisolasi secara ekonomi dan politik, dan memiliki sedikit mitra dagang yang signifikan di dunia. Beberapa negara yang dianggap sebagai mitra dagang Korea Utara adalah Tiongkok, Rusia, dan Iran. Namun, hubungan perdagangan dengan Korea Utara juga terus berubah akibat perubahan kebijakan dan kondisi di seluruh dunia.

China menjadi mitra dagang utama Korea Utara, dengan persentase ekspor ke China mencapai 90% dari total ekspor negara ini. Korea Utara juga mengimpor barang-barang dari negara-negara ini, seperti minyak, makanan, dan barang-barang industri. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Korea Utara, nilai ekspor Korea Utara ke China pada tahun 2019 mencapai $2,78 miliar, sedangkan nilai impor dari China mencapai $3,4 miliar.

Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Korea Utara. Menurut data dari Kementerian Perdagangan Tiongkok, perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai 5,94 miliar dolar AS pada tahun 2019. Tiongkok mengimpor sebagian besar batu bara dan bijih besi dari Korea Utara, sementara Korea Utara mengimpor banyak bahan bakar dan bahan kimia dari Tiongkok.

Rusia juga merupakan mitra dagang penting bagi Korea Utara. Meskipun perdagangan bilateral antara kedua negara relatif kecil, Rusia merupakan sumber penting bagi Korea Utara untuk bahan bakar dan bahan kimia. Korea Utara juga mengimpor banyak beras dari Rusia.

Iran adalah mitra dagang lain yang signifikan bagi Korea Utara. Kedua negara memiliki hubungan yang dekat karena keduanya diisolasi oleh sanksi internasional dan memiliki pengaruh terbatas di dunia internasional. Korea Utara dan Iran telah menjalin kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk program nuklir dan misil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline