Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Anggariani, dan Marhani Malik menjelaskan bahwa Kematian dipahami sebagai proses pemisahan pikiran dan tubuh manusia. Secara teologis, baik agama tradisional maupun pribumi percaya pada kehidupan setelah kematian. Tetapi sikap dan sikap orang terhadap kematian dan orang mati berbeda.(Anggariani and Malik 2021).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lathifah Dini Rachmawati, dan Firman Noor Hasan menjelaskan bahwa Kematian berasal dari kata "maut atau mati." Ini berarti pemisahan roh dari tubuh, pemisahan roh dari tubuh, atau pemisahan supranatural roh dari tubuh. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebab utama kematian adalah penyakit atau kondisi fatal, atau penyakit akibat kecelakaan dan situasi kekerasan yang menyebabkan cedera fatal. Mendeteksi penyebab kematian adalah alat medis yang penting dan memiliki dampak signifikan pada pengambilan keputusan medis.(Rachmawati and Hasan 2023)
Penelitian yang dilakukan oleh Allif Rizki Abdillah, Dkk. Menjelaskan bahwa Kematian adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Kematian atau kematian dapat digambarkan sebagai kehilangan permanen dari semua tanda-tanda kehidupan dan dapat terjadi kapan saja setelah kelahiran atau kebangkitan. Ini berarti bahwa kematian terjadi ketika seseorang secara permanen kehilangan semua fungsi dan tanda-tanda kehidupan. Tergantung pada karakteristiknya, kematian diklasifikasikan menjadi kematian akibat bencana alam, kematian karena penyakit, kematian karena usia tua dan kematian karena kecelakaan atau bencana sosial.(Abdillah et al. 2023)
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ria Mennita, Bonnie Soeherman menjelaskan bahwa Sebagian besar orang yang terlibat berada di akhirat. Bagian ini berfokus pada pengendalian pikiran. Singkatnya, pemangku kepentingan mengetahui arah tujuan hidup mereka dan secara obyektif dapat menjelaskan fenomena proyek vila kamar tidur, tanpa mengurangi dualisme antara yang baik dan yang jahat. Pertimbangkan untuk menempatkan mereka di fase keempat (akhirat), karena masih mudah tergoda oleh warna-warna kehidupan yang menekankan aspek kehidupan seperti moralitas. Memang, tanggung jawab spiritual Suluk Linglung mengajarkan orang untuk melihat segala sesuatu secara komprehensif dan rasional.( Ria Mennita, dan Bonnie Soeherman. 2019)
Pada penelitian yang dilakukan oleh Januar Eko Prasetyo menjelaskan bahwa Tantangan terbesar pendidikan akuntansi syariah dalam praktik akuntansi adalah integrasi spiritualitas dan keyakinan agama. Tugas-tugas Islam bersifat sementara dan mencari berkah dari Allah dan uang. Spiritualisme adalah tren terbesar abad ke-21, itulah sebabnya sering disebut "Zaman Baru" dan terutama "Zaman Spiritual". Pada abad ini, kecenderungan dan preferensi manusia untuk hal-hal spiritual dan mistis (religius) telah memanifestasikan dirinya ke tingkat yang lebih besar daripada abad-abad sebelumnya.(Prasetio 2017)
Pada jurnal utama penelitian yang dilakukan oleh Gustav Gabriel Harefa, Eirene Kardiani Gulo, dan Mesrawati Gaurifa menjelaskan bahwa Menurut Pondsius dan Susana Takaliung, "Spiritualitas adalah bentuk mistisisme yang didasarkan pada keyakinan bahwa orang mati dapat berkomunikasi dengan yang hidup dan sebaliknya." Pengalaman spiritual ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori: melihat roh jahat, memanggil roh dari yang hidup. kematian. Untuk berbicara dengan alam bawah sadar, menjelma sebagai jiwa orang mati dan menyembah orang mati untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, spiritualisme adalah kepercayaan yang didasarkan pada komunikasi antara yang hidup dan yang mati.(Harefa, Gulo, and Gaurifa 2022)
Pada penelitian yang dilakukan oleh Abdul Wahab Lubis dan Misbahul Munir menjelaskan bahwa Dana Kairat (Dana Rukun Maut) adalah badan amal atau perkumpulan yang didirikan untuk membantu keluarga peserta pemakaman. Dana Deathrukun dan Takaful Mikro menyepakati tuntutan, klaim, dan bantuan timbal balik. Takaful Mikro merupakan konsep manajemen kelembagaan formal yang dapat mengatasi kekurangan sistem biaya pemakaman, namun masih banyak permasalahan dalam pengelolaannya. Oleh karena itu, manfaat dari yayasan "Olim Rukun" terletak pada salah satu tujuan Makasi Syariah: untuk menjaga martabat dan martabat manusia dan mengurangi beban keluarga yang terkena dampak.(Lubis and Munir 2022)
Pada penelitian yang dilakukan oleh Olivia Daisiprima Santoso, Shinta Devi ISR menjelaskan bahwa Industri pemakaman terus berkembang karena makna pemakaman berubah bagi orang Cina-Amerika. Karena kurangnya infrastruktur dan peralatan di pemakaman Cina, komunitas Cina mengharapkan semuanya dilakukan dalam sekejap ketika mengadakan pemakaman untuk anggota keluarga mereka. Bagi mereka yang telah lama berkecimpung dalam industri jasa kematian, situasi ini dipandang sebagai peluang bisnis. Pesatnya perkembangan industri pemakaman akhirnya menyebabkan perubahan makna dan praktik upacara pemakaman di Cina. Pertunjukan ritual kematian yang dulunya sukarela menjadi komersial.(Santoso and Devi 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H