Lihat ke Halaman Asli

Bercocok Tanam di Pekarangan Rumah, Tingkatkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Diperbarui: 13 Agustus 2020   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Semarang – Bercocok tanam di masa pandemi, mahasiswa KKN Undip gandeng ibu-ibu PKK untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga dengan menanam sayur di pekarangan rumah.

Tahun ini kegiatan KKN mahasiswa Universitas Diponegoro berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Adanya pandemi Covid-19 membuat kegiatan KKN Undip Tim II 2020 dilakukan secara individu di kampung halaman masing-masing dengan mengusung tema Sustainable Development Goals (SGD’s).

Mahasiswa KKN Undip Tim II Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang melaksanakan sejumlah kegiatan KKN dengan menggandeng ibu-ibu PKK RT 02 RW 02 Kelurahan Podorejo. Kegiatan KKN berupa sosialisasi dan pelatihan budidaya sayuran dengan sistem hidroponik di pekarangan rumah. Kegiatan budidaya hidroponik dilakukan dengan sistem sumbu yang mana memanfaatkan botol-botol bekas sebagai media tanam. Program kegiatan ini bertujuan mengajak ibu-ibu untuk memproduksi sumber pangan rumah tangganya sendiri sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan rumah tangganya juga untuk mengurangi jumlah sampah di masyarakat.

Selain kegiatan menanam sayur dengan sistem hidroponik. Hasdian – Mahasiswa KKN Undip Tim II yang melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Podorejo juga mengajarkan kepada ibu-ibu PKK tentang bagaimana cara membuat pupuk organik dari limbah rumah tangga seperti sisa sayur, buah, cangkang telur dan bekas air cucian beras. Hasdian juga mengajak anak-anak untuk belajar menenam dan mencintai tanaman sejak dini agar anak-anak juga lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.

dokpri

dokpri

“Program ini sangat bagus di terapkan di masyarakat, dimana masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Selain itu, program ini juga mendukung program kelurahan yaitu ‘Bu Basah’ atau budaya bebas sampah karena disini hidroponik yang dilakukan dengan memanfaatkan sampah botol bekas dan pupuk organik juga dibuat dari limbah rumah tangga. Harapannya nanti masyarakat terutama ibu-ibu mau memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang ada untuk menanam sayuran seperti ini, karena selain untuk mensuplay pangan sendiri juga sangat bagus untuk lingkungan.” Tutur Ibu Sri Hartini Lurah Podorejo saat ditemui terkait pelaksanaan program KKN yang telah di laksanakan (4/8).

dokpri

dokpri

            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline