Lihat ke Halaman Asli

Bertempat di Hati

Diperbarui: 21 Mei 2016   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pinandihita menukik dengan derasnya bersama Rajawali Emas yang merupakan teman barunya menuju tempat dimana Begawan Sakti Penjaga Hutan Kerja Bakti berada. Dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya, Pinandihita mendarat dengan indahnya.

‘Pinandihita, sepertinya engkau mempunyai sedikit kepandaian, siapakah gurumu?’, tanya Begawan dengan nada kagum karena jarang sekali remaja bisa ilmu meringankan tubuh sebaik Pinandihita.

‘Kakek Begawan, panjang ceritanya dan tidak bisa saya ceritakan satu persatu, namun yang pasti kepandaian saya masih dangkal adanya….’, jawab Pinandihita dengan sopan dan merendah.

Untuk memuluskan rencananya dalam mengetahui tingkat kepandaian Pinandihita, sang begawan kemudian mendapat akal. ‘Pinandihita, coba serang saya dengan semua jurus pamungkasmu, dengan begitu saya akan mengetahui siapa Gurumu dan asal-usul jurus serta tingkat kepandaianmu itu’, sambung sang Begawan.

Pinandihita agak sedikit kaget dan bingung. Namun karena sang Begawan sudah begitu baik dengan berkenan memberikannya burung Rajawali Emas, segan sekali dia menolak. Seperti diketahui bila dia disuruh memilih, maka lebih baik mengobati 1000 orang yang terluka daripada bertarung dengan 1 orang.

‘Baiklah Kakek Begawan…’, jawab Pinandihita sambil bersoja dan melakukan serangan ke arah Begawan.

Pinandihita memulai jurus-jurus yang diajarkan oleh Pendekar Lembah Merak kemudian Pendekar Rajawali dari Timur, Pendekar Naga Kembara, Pendekar Pujangga Sakti dan yang terakhir adalah Begawan Sokalima.

Serangan Pinandihita terhadap Kakek Begawan dilakukan dengan santai, pelan namun bergelombang karena memang begitulah dasar-dasar kanuragan golongan putih yang mengutamakan penguasaan kesabaran.

Kakek Begawan menjadi terkaget-kaget dengan daya serang jurus-jurus yang diperagakan oleh Pinandihita, terutama jurus-jurus dari Pendekar Lembah Merak. Kenapa? Karena jurus-jurus mereka harus dilakukan secara berpasangan dan membutuhkan sepasang pedang, namun Pinandihita bisa melakukannya sendirian dengan menggunakan ranting serta hebat sekali.

‘Hebat…, hebat…., hebat….. !!!, ini jurus pendekar dari lembah merak’, tebak Kakek Begawan sambil menangkis kecepatan gerak dan jurus-jurus yang diperagakan oleh Pinandihita.

‘Memang Merekalah yang mengajari saya Kek…..’, jawab Pinandihita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline