Bermain peran bagi anak usia dini sangat menarik karena meski sendiri terkadang anak usia dini dengan permainannya akan bercerita sendiri, sedangkan paling menarik yaitu ketika dengan teman sebaya anak akan saling sahut bersahutan untuk bercerita.
Hal kecil ini membuat anak bermain sekaligus belajar. Bagaimana mengomentari suatu benda atau kejadian anak usia dini mampu berceloteh sesuai dunianya.
Ada lagi dengan berpapasan dengan teman sebaya anak akan saling bercerita pengalaman hal ini permainan peran antar anak akan menjadi lebih seru dan mengesankan baik dalam menyikapi cerita teman atau ceritanya sendiri yang terlalu asyik untuk dibagikan.
Pengalaman anak adalah ilmu yang berharga, semakin anak mampu menciptakan celotehnya akan sangat membantu setiap pengetahuan bergabung sehingga membentuk keyakinan baru.
Hal ini kalau disadari oleh orangtua akan sangat mudah dalam mendalami prilaku anak agar bisa lebih memasukkan pengetahuan sikap dan keterampilan saat anak senang menerima cerita atau dongeng.
Jika ditarik pada suatu ringkasan adanya anak mampu bercerita dan mengungkapkan pengalaman secara verbal menjadikan kemampuan bahasa anak usia dini meningkat sesuai dengan apasaja kata dalam satu kalimat yang digunakan.
Selain itu bisa anak menemukan ide gagasan terkait kata atau kalimat baru yang bisa digunakan sehingga terkesan anak lebih mudah memahami kata kalimat pada saat anak mampu menggunakan kata kalimat tersebut untuk bermain peran.
Jika pada jaman dahulu sering ditemui anak melakukan transaksi jual beli sebagai bentuk permainan peran, atau ada yang menjadi penjahat dan polisi, sehingga anak berimajinasi sesuai dengan apa yang didapati. Pengalaman dari menonton televisi atau dari berinteraksi dengan orangtua dan melihat langsung kejadian ini bentuk kegiatan anak bermain peran mulai dilakukan. Semakin sering anak melakukan kegiatan bermain peran akan menambah kemampuan berbahasa sehingga tepat untuk menciptakan peningkatan kompetensi bahasa anak.
Pendidik atau Orangtua bisa juga memberikan fasilitasi permainan yang satu diantaranya dengan bermain playdogh dari bahan yang mudah ditemui mungkin dari tanah liat, atau dari bahan tepung sehingga adonan tersebut bisa dibentuk atau cetak.
Dengan adanya kegiatan mencetak dan membentuk adonan maka keterampilan motorik halus anak usia dini akan sangat terlatih. Maka sebelum anak memegang peralatan menulisnya alangkah baiknya dikenalkan dengan beberapa tahapan untuk menciptakan gerak leluasa pada jari jemari anak usia dini diantaranya dengan meremas kertas, atau memegang batu dan lain sebagainya sehingga jari jemari anak mampu memungut kertas tipis untuk melatih kelenturan tangan anak.