Lihat ke Halaman Asli

Kau Teroris Ekonomi! Kau Bangkrutkan Para Petani!

Diperbarui: 17 Maret 2017   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat cita-cita pemerintahan jokowi yang ingin swasembada pangan dalam pertanian keseluruhnya, tetapi niat itu menghadapi jalan terjal. Saya sebagai asli warga brebes yang notabenya petani bawang merah. Senang rasa saat harga bwang merah naik semua petani juga makmur dan tidak petani juga, tetapi semua level bisnis juga terangkat bagus nilai penujalanya. Jadi ingat waktu kisaran tahun 200an awal dimana harga bagus otomatis para petani bisa banyak uang sampai dealer motor kehabisan stok motor. Level pasar tadisionalpun ramai karena dampak itu menjadi ramai perputaran ekonominya.

Tetapi semua hanya kenangan terindah semata saja, tadi malam saya melihat berita tv tentang penangkapan bawang merah impor india dari malaysia. Brebes yang identik dengan bawang merahnya selalu jadi sorotan dan patokan harga nasional, tetapi kondisi sekarang sangat memprihatikan dimana para petani menghadapi biaya tinggi dalam bercocok tanam. Dari harga bibit yang mahal dan ironisnya hasil yang diperoleh tidak cukup hanya untuk balik modal saja, ditambah para petani masih menggunakan sistem pertanian tradisional juga.

Kalo sekarang harganya tinggi dan kualitas barang rendah jangan salahkan petani. Jujur panen saya itu contoh dibeli tengkulak dengan harga Rp 20000 sampai cirebon itu bisa Rp 40000?bayangkan siapa yang bermain. Itu jelas para pemasok besar, kadang mereka melakukan tipu2 dengan cara mengatakan itu dari brebes padahal sudah dioplos dengan barang impor. Ibarat kata yang pas adalah petani bukan musuh tetapi para teroris itu adalah Pedagang2 besar yang mencari keuntungan semata dengan cara mencekik para petani.

Sudah waktunya para pemangku jabatan yang berlatar belakang akademi itu bergerak bersama pemerintah untuk meramu kebijakan yang progresif, sebagai langkah penyelamatan nilai jual produksi dalam negeri dan taraf hidup petani itu sendiri. Semoga langkah tersebut bisa menanggulangi kelangkaan barang dan meningkatkan nilai jualnya.

Untuk kondisi bawang merah brebes sekarang terpuruk karena adanya pemain besar yang bermain harga dan menjual barang impor dari india. Disrtibusinya sekarang sampai wilayah daerah wisata guci tegal. Itu jelas pukulan telak bagi petani yang pelan-pelan akan mati usahanya. Sebernarnya petani tahu sekali siapa yang bermain tetapi takut melaporkan karena takut nanti hasil panennya tidak dibeli pedagang besar itu. Seakan itu sudah jadi hukum alamnya dari dahlu...

KAU TERORIS EKONOMI !!!!!!
KAU BANGKRUTKAN PETANI BREBES!!!!!

JANGAN USIK HIDUP KAMI!!!!!!

GUDANG ITU!!!!!!

KALAU KAU TERUS MERUSAK EKONOMI PASAR !!!!!!
PETANI AKAN BERGERAK !!!!!

STOP IMPOR BAWANG INDIA BOMBAY !!!!!!
STOP IMPOR BAWANG MERAH!!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline