Lihat ke Halaman Asli

Hasbiyallah

Menulis Kreatif

Tetap Bersemangat dalam Beribadah di Bulan Ramadhan

Diperbarui: 10 April 2023   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadhan bukan bulan bermalas-malasan, meskipun kondisi sedang dalam keadaan lapar, perut kosong, tenaga berkurang, energi melemah. Tetapi saatnya semangat bergelora, motivasi memuncak, gairah kuat dan dorongan yang maksimal untuk menuju Allah swt. Sebab itulah salah satu cara yang dianjurkan oleh agama untuk menuju Allah sang Maha Pencipta, yaitu dengan meninggalkan sifat-sifat kemanusiaan, seperti memenuhi hawa nafsu,  makan-minum, hubungan seks, dan perkara-perkara lain yang bisa menghambat komunikasi langsung dengan Allah swt. Karena itu, mari momen Ramadhan ini, kita tetap bakar semangat kita, motivasi tinggi kita untuk maksimalkan ibadah di bulan ini.

Salah satu hadis yang membakar semangat kita ibadah di bulan Ramadhan adalah,

Pertama, hadis Riwayat Bukhari-Muslim:

Hadis ini mendorong motivasi kita untuk berpuasa dan qiyamu Ramadhan, karena menurut haddis ini ganjaran orang yang melaksanakan kedua ibadah tersebut adalah diampuni dosa-dosa masa lalunya.

Pengampunan dosa menjadi harapan setiap hamba. Dosa diibaratkan seperti beban yang berat untuk dipikulnya, semakin banyak beban itu, semakin sulit baginya untuk berkomunikasi kepada Allah swt., karena itu, tiada harapan yang didambakan seorang hamba selain harapan pengampunan dosa-dosa di masa lalu. Kita tidak tahu berapa berat beban dosa dalam hidup kita, tetapi kita berharap seberat apapun beban dosa, puasa dan qiyamu Ramadhan ini mampu membersihkan dosa-dosa kita, sehingga kita menjadi orang-orang yang bersih secara lahir dan batin (Fitrah).

Makna iman dan ihtisab:

Menurut Imam Ibnu Hajar al-Asqolani

Iman : al-I'timad bi fardiyyati saumihi. (Yakin bahwa ibadah ini adalah diwajibkan). Jika diwajibkaan pasti akan ada ganjaran yang maksimal dibandingkan ibadah yang tidak diwajibkan.

Ihtisab : a. thalab al-tsawabi minallahi ta'ala (mencari  pahala-pahala lain, tidak hanya mengandalkan pahala puasa, tetapi juga pahala dari tadarrus al-Quran, shadaqah, dll), b. 'azimah yakni punya tekad semangat yang kuat untuk berpuasa dan beribadah di bulan Ramadhan, c. thayyibati nafsihi, (kebersihan jiwa, tidak hanya puasa lahir tetapi juga jiwa ikut berpuasa. puasa bukan hanya menahan dari lapar dahaga tetapi juga menahan dari segala dosa dan maksiat), d. ghairu mustaqill li shiyaamihi (tidak merasa berat dengan berpuasa, puasa jangan jadi alasan untuk tidak beraktivitas), e. wa la mustathili li ayyamihi (tidak menunda-nunda untuk berpuasa). 

Menurut Imam Nawawi

Imanan : ikhlasan lillahi ta'ala

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline