Semua umat Islam meyakini bahwa Ramadhan menjadi bulan mulia, penuh kebaikan dan keberkahan. Ramadhan menjadi media pendidikan dan pembentukan khaira ummat (ummat terbaik). Baik secara fisik, psikis, etika dan pergaulannya bahkan semua urusan umat pun menjadi lebih baik. Jika Ramadhan ini menjadi sebuah Lembaga atau media, lalu kurikulum apa yang ditawarkan oleh Ramadhan? berikut ini akan diuraikan dalam tulisan ini:
Kurikulum sebagai komponen utama dalam proses pendidikan, sebab kurikulum menjadi acuan dan pedoman dalam pendidikan. Begitu juga dengan kurikulum Ramadhan. Dalam kurikulum ini setidaknya terdapat komponen kurikulum:
Pertama, Tujuan; bahwa tujuan kurikulum Ramadhan secara jelas tertera dalam firman Allah swt: QS. Al-Baqarah:183 yang menyatakan bahwa agar kalian menjadi manusia yang bertaqwa. Taqwa menjadi tujuan kurikulum Ramadhan. Secara sederhana taqwa didefinisikan dengan ketaatan dan kepatuhan seorang hamba dalam melaksanakan setiap perintah Allah dan menjauhkan semua larangan-Nya.
Kedua, Materi; materi dalam kurikulum Ramadhan adalah kehidupan manusia. Sebab puasa mengajarkan banyak hal tentang kehidupan manusia. 1. Kehidupan tentang hubungan manusia dengan Tuhannya. Puasa mengajarkan kita untuk berlapar-lapar dan menghindari nafsu seksual tujuannya adalah kita mampu berkomunikasi dengan Allah seperti halnya para Malaikat-malaikat-Nya yang tidak diberikan nafsu ini. Agar kita menyadari siapa kita dan apa hakikat penciptaann kita?
Puasa mengajarkan bahwa diri kita adalah diri yang sangat lemah, ternyata kita tergantung dengan apa yang kita konsumsi; jika tanpa hal yang dapat dikonsumsi kita bisa lemah dan tidak berdaya. 2. Kehidupan tentang hubungan manusia dengan sesama manusia. Puasa mengajarkan dan menyadarkan kita bahwa beragam macam manusia, manusia lemah dan kuat, kaya dan miskin, tua dan muda. Puasa mengajarkan orang yang kuat harus juga merasakan kondisi lemah, sehingga mereka harus tahu bagaimana harus berlapar dan berdahaga.
Sehingga mereka belajar dari kehidupan di antara manusia yaitu keharusan saling membantu, menolong, peduli dan bekerjasama untuk meraih kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis. Ini pelajaran kedua dari materi kurikulum Ramadhan. 3. Materi hubungan manusia dengan alam. Puasa ini mengajarkan bahwa apa pun kondisi alam saat kita berpuasa, kita tetap bersyukur dengan kondisi apapun, dengan kondisi angin dan hujan, kita tetap berpuasa, kondisi panas pun kita akan tetap berpuasa dan kondisi sulit apa pun kita tetap akan berpuasa.
Artinya kita tetap bersyukur dengan apa pun kondisi lingkungan dan alam kita tetap komitmen menjalankan ibadah puasa ini. Sebagai manusia memang kita sering mengeluh dengan cuaca tetapi keluhan kita hanya sampai di lisan dan tidak membatalkan ibadah puasa kita. Meskipun setiap tahun puasa membuat semua barang-barang pokok naik, tetapi umat Islam tetap bahagia menjalanakan ibadah puasanya. Inilah pelajaraan penting dari materi kurikulum Ramadhan.
Ketiga, metode, dalam kurikulum Ramadhan ada beberapa metode untuk meraih dan mencapai tujuan taqwa.
1. Metode puasa, puasa menjadi metode pertama untuk meraih taqwa.
Puasa dijadikan metode yang paling tepat karena beberapa alasan berikut ini:
1) bahwa puasa adalah ibadah sirri, yaitu ibadah yang hanya diketahui oleh dirinya dan Allah swt.