Lihat ke Halaman Asli

Kuntilanak

Diperbarui: 1 Agustus 2024   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan lebat, terdapat sebuah rumah tua yang ditinggalkan. Konon, rumah itu dihuni oleh seorang wanita cantik bernama Sari, yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Penduduk desa percaya bahwa Sari telah menjadi kuntilanak, sosok hantu wanita yang sering muncul di malam hari.


Suatu malam, sekelompok remaja memutuskan untuk menjelajahi rumah tua tersebut. Mereka ingin membuktikan bahwa cerita tentang kuntilanak hanyalah mitos belaka. Dengan senter di tangan, mereka memasuki rumah yang gelap dan berdebu. Suara langkah kaki mereka menggema di dalam ruangan yang kosong, dan suasana semakin mencekam.

Saat mereka menjelajahi rumah, salah satu dari mereka, Rina, menemukan sebuah foto tua Sari. Rina merasa ada yang aneh dengan foto itu; mata Sari seolah mengikuti setiap gerakan mereka. Tiba-tiba, lampu senter mereka berkedip dan mati, meninggalkan mereka dalam kegelapan total. Suara angin berdesir dan pintu berderit membuat mereka semakin ketakutan.

Ketika mereka berusaha menyalakan senter kembali, terdengar suara lembut yang memanggil nama Rina. Suara itu sangat familiar, seperti suara teman mereka. Namun, saat mereka berbalik, tidak ada siapa pun di sana. Rina merasa merinding, tetapi rasa ingin tahunya mendorongnya untuk mencari tahu lebih lanjut.

Mereka melanjutkan pencarian dan tiba di sebuah kamar yang dipenuhi dengan barang-barang lama. Di sudut ruangan, mereka melihat bayangan putih melayang. Rina mendekat, dan tiba-tiba, sosok kuntilanak muncul di hadapannya, dengan rambut panjang dan gaun putih yang compang-camping. Wajahnya tampak sedih, tetapi matanya penuh kemarahan.

Kuntilanak itu mulai mendekati mereka, dan satu per satu, teman-teman Rina mulai panik dan berlari keluar. Namun, Rina terjebak dalam tatapan kuntilanak yang menakutkan. Dalam sekejap, dia merasakan kesedihan dan penderitaan yang dialami oleh Sari sebelum menjadi hantu. Rina berusaha berbicara, "Apa yang kau inginkan?"

Kuntilanak itu berhenti sejenak, lalu berbisik, "Bantu aku menemukan kedamaian." Rina menyadari bahwa Sari tidak ingin menakut-nakuti, tetapi mencari keadilan atas kematiannya yang misterius. Dengan keberanian, R

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline