Lihat ke Halaman Asli

Hasbi Dawam

Mahasiswa

Sekolah Menghadapi Masa Adaptasi Kebiasaan Baru dan Tantangan Pembukaan Sekolah di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 30 Desember 2020   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 yang mulai masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 belum dapat ditangani dengan baik dan penyebaran virusnya yang masih masif. Pandemi inipun memberikan dampak pada berbagai aspek kehidupan. Aspek kehidupan yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19 ini adalah di bidang pendidikan dan ekonomi masyarakat.

Pandemi yang mengharuskan para pekerja dirumahkan (Work from Home) bahkan banyak dari itu yang kehilangan pekerjaanya dan pelajar belajar di rumah dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membuat masyarakat semakin terbatas dalam menjalankan kehidupan normalnya. Pemerintah sebenarnya sudah mempromosikan AKB atau Adaptasi Kebiasaan Baru atau biasa disebut New Normal agar kehidupan dapat terus berjalan produktif dengan memperhatikan protokol kesehatan yang sangat ketat. Namun AKB belum sepenuhnya menjawab permasalahan dalam pandemi ini terutama dalam bidang ekonomi, dan untuk zona merah di bidang pendidikan sendiri masih menerapkan PJJ karena kekhawatiran akan tertular Covid-19 masih tinggi.

Pelaksanaan pembelajaran dengan media dalam jaringan (daring) memberikan dampak yang bermacam khususnya di bidang pendidikan. Kendala seperti kesulitan mengakses internet untuk pembelajaran daring dan kesulitan dalam memahami pembelajaran secara mandiri juga turut dirasakan siswa dan orang tua siswa. Guru dan pihak pendidik juga merasakan kesulitan akibat PJJ yang dilaksanakan, salah satunya adalah ketidakmampuannya guru dalam menyesuaikan dan menyiapkan pembelajaran daring, mulai dari penyiapan media, pelaksanaan pembelajaran daring, dan juga dalam evaluasi.

Sistem pembelajaran jarak jauh dilaksanakan oleh peserta didik dan tenaga pendidik dari rumahnya masing-masing. Kegiatan daring ini menuntut kreativitas pendidik dalam menyampaikan materi agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam menanggulangi hal tersebut, guru dituntut untuk membuat media pembelajaran yang kreatif.

Dalam pengadministrasian sekolah pun banyak beralih ke digital. Contohnya adalah pengisian rapor yang menggunakan e -- rapor. Namun dalam penggunaanya masih harus menggunakan jaringan aman sehingga masih harus dikerjakan di sekolah oleh para guru. Demi menjaga keamanan guru dengan usia rentan dipekerjakan di rumah masing -- masing.

Pemerintah melalu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memperbolehkan sekolah tatap muka pada tahun 2021 namun dengan banyak pertimbangan yang harus dipenuhi sekolah, diantaranya adalah wilayah sekolah berada dalam kondisi yang aman dan menerapkan protokol kesehatan, mendapatkan persetujuan dari pemerintah setempat dan mendapatkan izin dari orang tua siswa.

Melihat perkembangan Covid-19 Desember 2020 di Kota Bandung ini sepertinya sekolah di Kota Bandung belum siap untuk membuka kelas tatap muka tahun depan. Walikota Bandung Oded M. Danial pun sekata berpendapat bahwa sekolah untuk awal tahun 2021 masih belum siap, beliau mengatakan harus melihat perkembangan kedepan namun untuk saat ini diputuskan untuk tidak membuka sekolah demi keamanan bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline