Lihat ke Halaman Asli

Hasan Alauddin Robbani

Mahasiswa Bahasa & Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pelanggaran Kepercayaan dan Nilai Islam oleh Pejabat Negara dan Cara Menjauhkan Perilaku Dzolim

Diperbarui: 18 Juli 2024   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Dalam Islam dzolim adalah suatu sifat atau perlakuan yang harus dihindari dan dzolim berarti yaitu tidak menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya yang artinya secara sederhana tidak adil dan kejam, dan dalam KBBI dzolim/zalim adalah tidak memiliki belas kasih. Dengan artian seorang individu atau kelompok yang menyakiti perasaan orang lain secara lahir maupun batin. 

 Sifat dzolim ini adalah sifat tercela yang sangat di benci Allah SWT, oleh karena itu umat muslim harus menjauhi sifat dzolim ini untuk kebaikannya baik di dunia amupun di akhirat kelak.

 Pada masa ini perilaku dzolim sangat marak. Banyak perbuatan dzolim baik dari kalangan warga biasa hingga pejabat negara, salah satu contohnya tentang korupsi dana haji tahun 2016 yang melibatkan yaitu mantan Menteri agama Suryadhama Ali yang merugikan negara sebesar Rp. 27.283.090.068,--. Tentu hal ini sangat memprihatinkan kita.

Perbuatan korupsi yang  dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab bahkan melibatkan pejabat negara menyebabkan  rusaknya kepercayaan Masyarakat terhadap  institusi yang mengurus dana haji. Lebih jauh lagi juga perbuatan itu juga membuat nama islam dan nilai-nilai islam menjadi rusak dimata para penduduk Indonesia baik itu yang muslim dan non-muslim. Padahal perbuatan yang sangat dzolim ini dilakukan oleh perbuatan manusia itu sendiri bukan karena agamanya. Agama tidak mungkin mengajarakan perilaku dzolim karena pada arti agama sendiri iyalah suatu sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan terhadap tuhan.

Seperti pada contoh dalam surat Al-Alaq 6-8 :


كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَىٰ

أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَىٰ

إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الرُّجْعَىٰ


Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,

Karena dia melihat dirinya serba cukup.

Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline