Tuhan tidak hanya dimuliakan di tempat-tempat peribadatan, muliakanlah Tuhan dengan menaladani sifat-sifat agungnya dalam kehidupan sehari-hari.
Jika kemuliaan Tuhan tidak nampak dalam kehidupan sehar-hari, sebenarnya kita sedang mempermainkan keagungan Tuhan.
Saat Tuhan diletakan hanya sebagai asesoris dalam kehidupan, sesungguhnya kita sedang membuang kemuliaan dalam kehidupan.
Seseorang yang yang menjadikan Tuhan sebagai asesoris dalam kehidupannya, hakikatnya telah menjadikan Tuhan sebagai tameng dari kehidupannya yang bergelimang dosa.
Dengan selalu menjadikan Tuhan sebagai asesoris dalam kehidupannya, sesungguhnya seseorang menjadikan Tuhan sebagai benteng perlindungan dari perbuatan hina dinanya.
Jangan kaget mereka tanpil di publik selah-olah menjadi pembela Tuhan nomor wahid , padahal sebenarnya sedang membangun citra diri di balik keagungan dan kemualiaan Tuhan.
Merekapun tidak ragu untuk melawan siappaun yang merendahkan simbol-simbol Tuhan, padahal tujuannya bukan membela Tuhan, semua dilakukannya untuk mencari simpati publik dalam menggapai mimpinya.
Baginya ketika simpati publik dalam gengamannnya, menjadi karpet merah dalam meraih ambisi-ambisi duniawi.
Sesungguhnya mereka sama sekali bukan untuk membela Tuhan, yang dilakukannya tidak lain melakukan manipulasi keagungan Tuhan untuk menggapai kepentingan dirinya sendiri.
Baginya membela simbol-simbol Tuhan menjadi cara efektif dalam mendulang simpati publik, untuk puaskan dahaga hawa nafsu yang tak bertepi.
Merepun tidak ragu dan gamang manipulasi ajaran Tuhan yang agung, untuk puaskan syahwat duniawi yang tak berujung.