Lihat ke Halaman Asli

Foto-foto Galungan di Bengkulu

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1418808220156485260

“Kalau teman-teman mau datang ke rumahku silakan, ya. Besok soalnya kami merayakan hari raya Galungan. Banyak kue, lho...”

Begitu tulis Krizna pada status BBM-nya kemarin. Saya langsung berkomentar, ”Bagi, dunk kuenya. Kayaknya enak, tuh, Kriz!”

“Hehehe. Iya, Kak. Main ke rumahku, Kak!” balas Kriz.

“Kalau kak lagi di Bengkulu, pasti kak ke sana, Kriz! Mau minta buah-buahannya soalnya. Hehehe. Lain waktu lah, ya...” tulis saya.

“Okelah kalo gitu, Kak...” ketik Kriz selanjutnya.

“Pokoknya met rayakan Galungan, ya. Moga Tuhan memberkati...” kata saya mencoba mengakhiri.

“Makasih, Kak atas doanya. Aamiin...” tutup Kriz.

Selama hidup—saya baru sekali menyaksikan dari dekat peringatan hari raya Galungan—itu pun dua tahun lalu di kompleks komunitas Hindu di Desa Sunda Kepala, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Hari itulah saya kenal Kriz—yang saat itu dia baru kelas VI SD. Pertemanan kami pun berlanjut hingga tulisan ini di-uplod.

Sependek pengetahuan saya, bahwa inti Galungan adalah merayakan kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). Semoga, tak terkecuali penganut agama lain—ke depan kita selalu melangkah dalam koridor kebenaran yang dibimbing Tuhan serta dijauhkan dari segala kesialan yang akan menimpa kita.

Tak lama setelah peringatan Galungan, tentu akan disusul perayaan Natal. Kita berdoa, mudah-mudahan peringatan keagamaan dua agama tersebut—terutama pada pengujung 2014 ini membawa aura positif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Hidup keberagaman Indonesia!

[caption id="attachment_360001" align="aligncenter" width="300" caption="Khusyuk"][/caption]

[caption id="attachment_360002" align="aligncenter" width="300" caption="Khidmat"]

14188083331996929979

[/caption]

[caption id="attachment_360003" align="aligncenter" width="300" caption="Setelah melakukan persembahyangan, diakhiri dengan salam-salaman."]

14188083751434702862

[/caption]

[caption id="attachment_360005" align="aligncenter" width="300" caption="Saling bermaaf-maafan"]

1418808464150392550

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline