Lihat ke Halaman Asli

Melihat Daya Tarik Kesenian yang Ditawarkan Desa Wonosobo Batang

Diperbarui: 4 Agustus 2023   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Tim KKN IPB Desa Wonosobo

‘Wonosobo’, ketika kita mendengar kata tersebut biasanya yang terlintas pada pikiran kita adalah Kabupaten Wonosobo yang berada di Jawa Tengah. Namun, yang dibahas pada artikel ini adalah Desa Wonosobo yang berada di Kabupaten Batang. Berjarak sekitar 12 km dari jalan Pantura, desa ini bisa diakses dengan mudah oleh warga lokal maupun pendatang.
Keadaan alam di desa Wonosobo ini masih banyak diisi dengan sawah pertanian maupun perkebunan, sehingga mayoritas warga desa Wonosobo berprofesi sebagai petani. Ditengah kesibukan warga desa Wonosobo, mereka mengisi waktu luangnya dengan melakukan kegiatan kesenian seperti, kuda lumping dan drum band. Kesenian ini menjadikan salah satu daya tarik dari desa Wonosobo bagi pendatang maupun warga lokal.

Dokumen Tim KKN IPB Desa Wonosobo

Kuda Lumping adalah kesenian mistis yang mempesona, mampu menghipnotis penonton dengan kombinasi tarian, musik, dan unsur mistisnya. Di balik pertunjukannya yang menarik, Kuda Lumping mencerminkan identitas dan keberagaman budaya Indonesia.

Tujuan dari kesenian Kuda Lumping sangat beragam, di antaranya adalah sebagai bentuk hiburan dan seni pertunjukan bagi masyarakat setempat, serta penghormatan terhadap tradisi nenek moyang mereka. Selain sebagai sarana hiburan dan nilai spiritual, pertunjukan Kuda Lumping juga berfungsi sebagai sarana pendidikan, mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan keberanian kepada generasi muda.

Drum band merupakan kegiatan musik yang menggabungkan berbagai instrumen perkusi untuk menciptakan harmoni dalam ritme. Keberagaman instrumen dan teknik bermain yang digunakan oleh para pemain drum band menghasilkan suara yang unik dan menghibur, membuat mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia musik dan hiburan.

Tujuan dari kesenian Drum Band meliputi aspek seni pertunjukan dan hiburan, kegiatan olahraga dan kedisiplinan, pendukung acara dan parade, serta pendekatan pendidikan. Selain itu, kegiatan berpartisipasi dalam Drum Band melibatkan latihan fisik dan koordinasi yang ketat, yang mendorong kedisiplinan tinggi dari para anggotanya serta melatih kerjasama tim. Selain menjadi hiburan dan alat pendukung acara, Drum Band juga menjadi sarana pendekatan pendidikan bagi anak-anak dan remaja, mengajarkan tentang musik, disiplin, kerjasama, dan tanggung jawab.

Kesimpulannya, Kuda Lumping dan Drum Band memiliki tujuan dan sejarah yang berbeda. Kuda Lumping merupakan kesenian tradisional yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritualitas, sementara Drum Band merupakan bentuk seni pertunjukan yang melibatkan musik perkusi dan sering digunakan sebagai hiburan, pendukung acara, dan alat pendekatan pendidikan.

Kegiatan kuda lumping dan drum band di Desa Wonosobo biasanya dilakukan ketika ada event-event besar seperti acara Hari Kemerdekaan Indonesia, dan acara Syawalan Selain ditampilkan pada event-event besar, kegiatan kuda lumping dan drum band juga dilakukan rutin pekanan sebagai ajang latihan dan penghibur untuk warga Desa Wonosobo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline