Lihat ke Halaman Asli

Hasan Ismail

Pribadi yang masih haus ilmu, jadi masih terus belajar dan mengaji

Dosen Universitas Negeri Malang Mengembangkan Inovasi Teknologi Elektrolisis untuk Mengolah Air Hujan Menjadi Sumber Air Multiguna

Diperbarui: 17 November 2024   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Universitas Negeri Malang (UM) terus menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan teknologi ramah lingkungan melalui program pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, tim dari UM berhasil mengembangkan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa alat pengolah air hujan berbasis elektrolisis dan sterilisasi dengan ulta violet (UV). Teknologi ini memungkinkan pengolahan air hujan menjadi air pH basa yang aman untuk konsumsi dan air pH asam yang dapat dimanfaatkan sebagai disinfektan.

Kegiatan pengabdian ini dilatar belakangi kurangnya kepedulian masyarakat pada pemanfaatan air hujan, meski air hujan melimpah selama musim penghujan. Berangkat dari kondisi ini, tim pengabdian UM menciptakan solusi inovatif dengan memanfaatkan air hujan yang ditampung sebagai bahan baku untuk teknologi ini untuk kebutuhan konsumsi.

Inovasi Teknologi Elektrolisis dan Sterilisasi UV ini memproses air hujan melalui metode elektrolisis, memisahkan air menjadi dua larutan berbeda: air pH basa yang kaya antioksidan dan air pH asam untuk kebutuhan sterilisasi. Proses ini menggunakan elektroda stainless steel, dilengkapi dengan lampu UV untuk memastikan kebersihan air yang dihasilkan.

Inovasi teknologi pengolahan air hujan yang dikembangkan oleh Universitas Negeri Malang (UM) menawarkan sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi solusi unggul untuk penyediaan air bersih.  Salah satu fitur unggulan dari teknologi ini adalah sistem dual kontainer elektrolisis, yang mampu memisahkan air menjadi dua jenis larutan: air dengan pH basa dan air dengan pH asam. Proses ini dilakukan dengan menggunakan separator berbahan polimer khusus yang memastikan pemisahan elektrolitik berlangsung secara efisien dan terkontrol. Air pH basa kaya akan antioksidan, sehingga sangat baik untuk kebutuhan konsumsi manusia. Air ini dipercaya membantu menjaga keseimbangan pH tubuh dan memiliki manfaat kesehatan. Dan air dengan pH asam, di sisi lain, dapat digunakan untuk kebutuhan sterilisasi, seperti membersihkan peralatan atau digunakan sebagai disinfektan alami.
Teknologi ini tidak hanya memastikan efisiensi proses, tetapi juga memberikan fleksibilitas pemanfaatan air hasil olahan sesuai kebutuhan.

Selain itu, untuk memastikan keamanan air yang dihasilkan, alat ini dilengkapi dengan teknologi sterilisasi ultraviolet (UV). Sistem UV ini dirancang untuk mengeliminasi mikroorganisme berbahaya, termasuk bakteri, virus, dan patogen lainnya, sehingga air yang dihasilkan bebas dari kontaminasi biologis. Teknologi UV bekerja tanpa menggunakan bahan kimia, menjadikannya ramah lingkungan. dan proses sterilisasi ini memastikan air olahan memenuhi standar kebersihan dan kesehatan, baik untuk dikonsumsi langsung maupun untuk penggunaan lain.

Teknologi ini juga dirancang dengan fokus pada efisiensi energi, sehingga ideal untuk diaplikasikan dalam berbagai skala, mulai dari rumah tangga hingga institusi besar seperti sekolah, kantor, atau komunitas. Penggunaan listrik yang rendah menjadikan alat ini ekonomis untuk dioperasikan sehari-hari. dan desain modular memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan kapasitas alat sesuai kebutuhan, mulai dari skala kecil untuk kebutuhan rumah tangga hingga skala besar untuk keperluan institusi. Sehingga menjadikan teknologi pengolahan air hujan berbasis elektrolisis dan sterilisasi UV sebagai solusi yang tidak hanya hemat energi tetapi juga hemat biaya operasional.

Inovasi teknologi pengolahan air hujan berbasis elektrolisis dan sterilisasi UV yang dikembangkan oleh Universitas Negeri Malang (UM) diharapkan mampu memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun lingkungan. 

Dalam aspek sosial, inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memanfaatkan air hujan sebagai sumber air alternatif. Selama ini, air hujan seringkali dianggap sebagai limbah atau hanya dibiarkan mengalir tanpa pemanfaatan yang optimal. Melalui pengenalan teknologi ini, masyarakat dapat memahami bahwa air hujan, yang tersedia secara melimpah selama musim penghujan, sebenarnya dapat diolah menjadi air bersih yang layak digunakan untuk berbagai kebutuhan, baik konsumsi maupun non-konsumsi. Diharapkan, perubahan pola pikir ini akan mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.

Selain itu, dalam aspek ekonomi, pemanfaatan teknologi ini juga berpotensi mengurangi ketergantungan masyarakat pada air minum kemasan, yang selama ini menjadi pilihan utama bagi banyak orang untuk mendapatkan air bersih. Dengan biaya operasional yang relatif rendah, teknologi ini dapat membantu masyarakat mengakses air bersih dengan harga yang lebih terjangkau. Secara kumulatif, pengurangan konsumsi air kemasan juga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga dan mendukung terciptanya kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. Di tingkat komunitas atau institusi, seperti sekolah atau kantor, teknologi ini dapat menjadi solusi hemat biaya untuk kebutuhan air skala besar.

Dalam konteks lingkungan, inovasi ini sejalan dengan visi Universitas Negeri Malang untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan yang mendukung Rencana Strategis (RENSTRA) kampus. Penggunaan air hujan sebagai sumber utama tidak hanya mengurangi tekanan pada sumber daya air tanah, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh produksi dan distribusi air minum kemasan, seperti penggunaan plastik sekali pakai dan emisi karbon. Selain itu, teknologi ini mendukung pengelolaan air hujan yang lebih terkontrol, sehingga dapat mengurangi risiko genangan atau banjir di sekitar wilayah pemukiman.

Dengan sinergi dari tiga aspek ini, inovasi yang diinisiasi oleh UM diharapkan tidak hanya menjadi solusi lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi keberlanjutan kehidupan di tingkat nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline