Lihat ke Halaman Asli

Masyarakat Tidak Percaya Lagi Parpol

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sampai dengan saat ini, tidak ada satu pun partai politik yang mempunyai figur pemimpin panutan masyarakat. Hal tersebut dapat menambah kemerosotan citra partai di masyarakat. Bangsa ini sedang mengalami krisis kepemimpinan, dimana tokoh-tokoh parpol banyak melakukan tindakan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan. Jadi, apa alasan orang untuk memilih? Apalagi survei menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai semakin rendah.

Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014 mendatang, diprediksi akan menjadi era kehancuran partai politik (parpol). Sebab sejumlah elite parpol tersandung kasus korupsi yang membuat masyarakat sudah tidak lagi percaya terhadap parpol. Pemilu 2014, era kehancuran dan kematian parpol. Akan lebih banyak masyarakat yang golput (tidak memilih). Tidak ada lagi partai yang bisa dipercaya karena rata-rata parpol terlibat korupsi, mabuk kekuasaan, politik pencitraan dan lain sebagainya, demikian Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit, menanggapi maraknya politisi terlibat korupsi.

Meskipun demikian, masih ada solusi yang dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap parpol. Dimana parpol harus berani dan tegas serta selektif memilih calon anggota Dewan. Rekam jejak calon harus diperhatikan. Sedangkan terkait Pilpres 2014, Konvensi adalah solusi terbaik untuk memilih pemimpin yang tepat. Parpol yang koalisi harus menggelar konvensi. Calon pemimpin diambil dari seluruh penjuru negeri. Kalau tidak, negara ini akan mengalami kesulitan yang serius pada Pemilu dan Pilpres 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline