Lihat ke Halaman Asli

Nasehat-nasehat BJ. Habibie untuk Ade Komaruddin

Diperbarui: 15 April 2016   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang Ketua DPR RI, Ade Komaruddin, selalu menempatkan diri untuk menjalin silaturrahmi kepada senior-senior aatau tokoh bangsa yang telah banyak berpengalaman dalam perjuangan. Biasanya, seorang pejabat negara yang sudah mendapatkan kekuasaan dan jabatan tertinggi dipemerintahan, sangat sulit melakukan sowan dan silaturrahmi, mungkin karena dia akan berpikir bahwa dia seorang pejabat negara atau mungkin juga dia akan bertanya untuk apa lagi melakukan hal tersebut toh kekuasaan sudah diperoleh.

Namun berbeda dengan Ade Komaruddin, laki-laki yang biasa dipaggil Akom ini, ditengah jadwalnya yang begitu padat, dia memilih untuk datang silaturrahmi dan berguru pada BJ. Habibie. Akom datang ke kediaman Habibie untuk meminta nasehat, meminta wejangan, meminta petuah-petuah atau hikmahnya dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan persoalan ini, dan juga menyimak ilmu dan pengalamannya untuk bisa membangun pemerintahan yang baik dan mengelola kekuasaan dengan benar.

Sebagaimana yang Akom terangkan kepada seluruh awak media yang datang meliput atau mengikuti seluruh rangkaian agendanya, bahwa ia bersama tim suksesnya menghadap Habibie untuk dua hal: hal yang berkaitan dengan tugasnya sebagai Ketua DPR RI dan melaporkan tim pemenangannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang diketuai MS Hidayat, serta meminta doa restu.

Dalam pertemua tersebut Habibie (Guru bagi Akom) memberikan banyak sekali nasehat-nasehat politik dan pemerintahan kepada Akom, hal ini diceritakan sendiri oleh Akom "Beliau memberikan banyak arahan tentang bagaimana menciptakan negara ini tetap demokratis, berbudaya dan juga disiplin". Ketiga poin ini menjadi penting untuk dimengerti dari arahan-arahan yang benar dari Presiden ke-3 Indonesia tersebut, mengingat pengalaman dan apa yang pernah dia alami sejak masih dalam pemerintahan. Ketiga hal itu juga, bagi Akom merupakan kata kunci yang paling substansial dalam menjalankan pemerintahan yang baik dan mengelola sumber daya politik yang efektif.

BJ. Habibie sangat memahami betul bagaimana jalannya pemerintahan dan jalannya demokratisasi di Indonesia. Dia merupakan bapak reformasi, seorang ilmuan yang masuk memperbaiki system pemerintahan, lewat system tersebut dia melakukan banyak perubahan yang tetap berpedoman pada nilai-nilai serta etika yang baik. Hingga akhir Orde Baru dia dengan kekuatan cendekiawan mendirikan ICMI atau yang disebut Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia. Organisasi ini lah yang melakukan mobilisasi secara progresif dalam menciptakan gelombang demokrasi dan menjungjungtinggi hak asasi manusia di Indonesia secara konseptual.

Habibie menjadi presiden Indonesia saat kondisi Indonesia dalam keadaan terpuruk, terjadi krisis politik dan ekonomi begitu massif membuat negera ini di ambang kebangkrutan. Tapi dengan idealism dan tangan terampilnya Habibie dapat memberikan stabilitas sosial dan ekonomi yang cukup signifikan. Walaupun negara dalam keadaan krisis tetapi rakyat kecil tidak secara epistemic berdampak buruk bagi mereka. Walaupun akhirnya di hanya satu tahun lebih, tetapi Habibie dapat membawa Indonesia melewati masa trasisi yang kelam itu ke keadaan pemerintahan yang baik.

Sesungguhnya pengalaman tersebut sangatlah berharga bagi Akom, apa lagi diceritakan langsung oleh Pak Habibie. Sebagai seorang Ketua DPR RI tentu Akom merasa sangat beruntung. Karena tidak semua orang dapat diterima oleh Habibie dan tidak semua pejabat dapat memiliki kesadaran untuk mau belajar banyak hal kepada pada senior-seniornya, jurteru sebaliknya banyak junior yang melawan seniornya.

Namun tidak dengan Ade Komaruddin, orang yang saya memahami betul bagaimana krakter dan sikap politik serta sikap Intelektualnya. Dia selalu menghormati proses, selalu menghormati senior, selalu menghargai orang-orang yang dianggapnya memiliki ilmu yang banyak. Kepada orang-orang inilag Akom akan selalu belajar dan meminta nasehat, untuk dirinya dan untuk bangsa.

Dalam ilmu psikologi Islam sifat seperti ini disebut dawadhu yaitu sikap rendah hati kepada orang lain atau kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Kenapa di katakana tawadhu, karena walaupun dia sebagai seorang bejabat tinggi negara, yang memiliki kekuasaan, tetapi dia selau mau belajar kepada orang-orang yang berilmu atau ahli hikmah, kepada ulama dan kepada orang-orang bijaksana. Prinsip sepeti ini sangatlah jarang ditunjukkan oleh para pejabat negara saat ini, karena mereka dibutakan dengan kekuasaan dan kenikmatan dunia.

Orang-orang seperti Akom adalah para pejabat yang sangat langka di negeri ini. Karena jika sudah menjadi pejabat, maka mereka cenderung lupa pada orang lain. Tapi sikap tawadhu akan tetap ada pada mereka yang nilai-nilai spiritual dan keimanannya sudah terkonstruksi dengan baik dalam nafas perjuangan dan sikapnya. Itu lah Ade Komaruddin. semoga apa yang dinasehatnya oleh Ilmuan terkemuka dunia tersebut dapat menjadi spiriti, menjadi penerang, menjadi pedoman dalam berpolitik yang baik sehingga AKom dapat benar-benar menjadi pemimpin atau negarawan yang sangat teladan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline