Lihat ke Halaman Asli

Hasan Busri

pengajar di universitas

Sorry, Aku Belum Gajian

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Ini adalah kejadian real bin nyata yang dialami oleh seorang teman. Sebut saja namanya Fulan (bukan nama sebenarnya). Saat itu fulan sedang mengalami puncak kebahagiaan dalam seumur hidup karena malam itu dia melangsungkan pesta resepsi pernikahannya yang pertama kali dan terakhir kali. Seperti biasa dalam adat masyrakat desanya, resepsi pernikahan berlangsung sepanjang hari sampai malam hari. Siang hari adalah untuk acara besanan sedangkan malam harinya untuk ritual tahlil dan lain-lain. Saat itu tidak lupa diramaikan dengan hiburan rebana dg lagu lagu qasidah dr grup terkenal dari tetanggan desa sebelah.

Acara baru selesai pada jam 12.00 malam. Namun setelah itu mereka para keluarga belum usai acaranya. Yang terakhir adalah acara membuka amplop sumbangan dari para tamu baik itu tetangga, rekanan, teman nongkrong dan lain-lain. Dengan dibalut keletihan yang sangat karena seharian menjadi raja dan menerima tamu. Dengan mata yang sudah tidak bias diajak kompromi maka melingkarlah sekitar 5 orsng keluarga Fulan untuk membuka amplop dan sekaligus mencatat ke sebuah buku nama yang tertera di luar amplop lengkap dengan alamat juga tidak lupa nominal uang yang ada di dalam amplop itu. Buku jurnal ini nanti akan dibuka setiap Fulan dapat undangan dari teman=temannya yang punya hajat. Saat itu di tengah menghitung dan mencatat nominal uang, mata juga sudah ngantuk, tiba2 tiba fulan tertarik dengan sebuah amplop yang sedikit unik dan berebeda dengan yang lainnya. Maka dia segera meraihnya dan dengan cepat membukanya karena penasaran. Dia buka amplop warna pink itu yang lumayan tebal disbanding amplop lainnya. Dibukalah lemnya dan yang muncul pertama kali adalah lipatan kertas yang agak tebal, dengan semakin penasaran dibukalah kertas itu dan apa yang tertulis di dalamnya adalah: “SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU SEMOGA JADI KELUARGA YANG SAKINAH MAWADDAH WAROHMAH, Maaf, Saya belum gajian.” Maka dengan sedikit jengkel tapi akhirnya malah jadi ketwa semua orang yang di situ dan menjadi hilang rasa kantuknya. Dan amplop ini tanpa ada jejak siapa pengirimnya .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline