Lihat ke Halaman Asli

Hasan Buche

Diam Bukan Pilihan

Trance

Diperbarui: 27 Oktober 2020   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: pexels.com

Puisi Hasan Buche

Di atas panggung jurkam salah satu pasangan calon pemimpin daerah sedang berapi-api membagi mimpi ke konstituen dan para simpatisan yang terbakar. Puncaknya, jurkam menjamin masuk sorga otomatis bila dalam pemilukada nanti hadirin memilih calon yang digadang.

Giliran panggung hiburan, penyanyi organ tunggal dangdut koplo membangkit birahi. Penonton terhipnotis,  semaput, melayang ke langit; lupa hidup yang menghimpit.
Di bagian belakang panggung, buah zakar jurkam 'mlintit-mlintir' mengikuti goyang pinggul biduan yang menantang. Di sebelahnya, pasangan calon sedang mengkalkulasi keuntungan jika terpilih.

Di bawah, massa makin kesurupan bergoyang; 'trance'. Tak menyadari ada sekelompok provokator menyusup. Mengacau. Menumpah keributan. Satu orang kepalanya pecah dihantam balok. Satu lagi sobek punggungnya sepanjang 20 sentimeter, tersabet katana. Puluhan terkapar terinjak-injak. Dan satu pendukung, tewas ditempat, isi perut terburai

Di atas panggung, pemilik hajat mlengos, meninggalkan acara

Cisauk, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline