Lihat ke Halaman Asli

Perjuangan Seorang Ibu

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap manusia yang lahir dimuka bumi ini pasti tidak akan pernah lepas dari apa itu perjuangan seorang ibu. Begitu besar perjuangan ibu dalam melahirkan seorang anak, tidak hanya ketika dalam kandungan yang rata-rata mencapai umur 9 bulan, bahkan dalam proses persalinan pun sang ibu masih tetap berjuang. Ada tiga tahap dalam proses persalinan yang harus dijalani oleh sang ibu:

1.kontraksi yang terjadi pada rahim menjadi teratur dan semakin sering sehingga menyebabkan leher rahim membesar, atau melebar, dalam persiapan untuk melahirkan

2.dimulai ketika kepala bayi mulai bergerak keluar melalui leher rahim menuju ke saluran vagina, dan berakhir ketika sang bayi muncul sepenuhnya dari tubuh si ibu

3.tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan dibuang

tidak cukup sampai disini, proses melahirkan tidak semuanya berjalan lancar, terkadang ada beberapa ibu yang terpaksa melahirkan sang anak melalui proses persalinan pembedahan sesar (Pembedahan dinding perut ibu untuk mengeluarkan rahim). Pembedahan sesar dapat dilakukan apabila:

·Posisi bayi sungsang

·Posisi bayi melintang

·Kepala bayi terlalu besar sehingga tidak dapat keluar melalui panggul ibu

·Proses persalinan terlalu lama

·Janin tampak mengalami kesulitan

·Sang ibu mengalami pendarahaan pada

vaginanya

·Terdapat faktor-faktor lainnya

Sungguh mulia perjuangan ibu kepada anak-anaknya, lantas apa yang kita berikan kepada mereka sebagai balasan akan semua perjuanganya? Sudahkah kita bisa membuat mereka tersenyum? Atau bahkan kita hanya bisa membuat mereka mengelus-ngelus dada mereka karena tingkah laku kita?

Semuanya kembali pada diri kita masing-masing, karena hanya kita yang tahu cerminan diri kita. Mari bersama-sama dan berlomba-lomba untuk membahagiakan dan membuat ibu-ibu kita tersenyum bangga dengan kita, jangan sia-siakan waktu sebelum waktu membunuh kita dengan penyesalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline