Lihat ke Halaman Asli

Hasan Komarudin

Penulis Gabut

Menggali Makna dalam Kutipan-Kutipan Novelet Arly (Part 1)

Diperbarui: 25 November 2023   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. prib

Novel "Arly" karya Hasan Komarudin menghadirkan sejuta perasaan dalam setiap kutipannya. Dalam serangkaian ungkapan yang penuh makna, penulis berhasil merangkai kata-kata yang mampu menyentuh hati pembaca. Berikut adalah beberapa kutipan yang mencerminkan kekayaan emosi dan kehidupan yang dirangkum dalam novel ini:

"Ah ... tak bisa kulupakan, semakin aku berusaha untuk melupakan, semakin aku bertambah penasaran. Benarkah yang dia katakan? Apa hanya sekedar gurauan?"

~Arly Anugerah Ramadhan~

Dalam kutipan ini, Arly mencerminkan kebingungan dan keraguan dalam meresapi kata-kata yang pernah diucapkan oleh seseorang.

Pertanyaan-pertanyaan retoris menciptakan nuansa misteri yang memotivasi pembaca untuk menjelajahi lebih dalam dalam kisahnya.

Bagiku jawaban darimu adalah sesuatu yang tak ternilai harganya... terima kasih

~Arly Anugerah Ramadhan~

Kutipan ini menggambarkan rasa syukur dan penghargaan Arly terhadap seseorang yang memberikan jawaban yang berarti baginya. Kata-kata sederhana namun penuh arti ini menyiratkan keintiman dalam hubungan yang dibangun.

Ekspektasi orang tuaku terlalu berat kujalani, tapi aku yakin apa yang mereka lakukan, itulah yang terbaik yang harus kujalani

~Arly Anugerah Ramadhan~

Dalam kutipan ini, Arly mencerminkan konflik internalnya antara ekspektasi orang tua dan keinginannya sendiri. Tema ini memberikan kedalaman karakter dan memperkaya lapisan emosional dalam novel.

"Rasa yang ada, membuatku sadar... Sudah lama perhatianku tertuju padamu, tapi aku malu untuk mengutarakan perasan yang sebenarnya secara langsung, keberanianku hanya sebatas untaian kata tak bermakna"

~Elang~

Dalam kutipan ini, Elang mengungkapkan perasaan cinta yang terpendam dan ketidakberanian untuk mengutarakan langsung. Ini mengeksplorasi tema keberanian dan ketidakpastian dalam asmara.

"Pertama kali bicara lewat telepon, tapi rasanya tidak jauh berbeda dengan pertemuan langsung" 

~Arly Anugerah Ramadhan~

Kutipan ini menggambarkan perubahan dinamika hubungan dalam era teknologi. Pembaca dapat merasakan getaran keintiman meskipun hanya melalui percakapan telepon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline