Lihat ke Halaman Asli

Hasan Komarudin

Penulis Gabut

Mengurai Kisah Zaid dalam Dwilogi Karya Ridho El Bughury

Diperbarui: 11 Juli 2023   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Pengaruh buku dan karya sastra dalam membawa pembaca pada perjalanan batin yang mendalam dan penuh makna tidak bisa diabaikan. Salah satu contohnya adalah dwilogi epik karya Ridho El Bughury yang terdiri dari dua novel yang memaparkan perjalanan hidup seorang anak bernama Zaid. Dalam kisah ini, pembaca diajak untuk memahami perjuangan, kesalahan, dan pencarian makna yang tersembunyi di balik gelombang hidup yang tak terduga.

Novel pertama dalam dwilogi ini, berjudul "Dalam Hipnotis Cinta," menggambarkan perjalanan hidup Zaid yang dipenuhi dengan kesenangan semu dan ketertarikan terhadap cinta duniawi. Seiring dengan perjalanan waktu, Zaid merasakan kenikmatan dan kesenangan dalam hubungan romantisnya, tetapi kehidupan ini membuatnya lupa akan hakiki cinta yang seharusnya ditujukan hanya kepada Allah. Ia terjebak dalam jeratan kenikmatan sesaat, menjauh dari nilai-nilai agama, keluarga, dan nilai-nilai moral yang ditanamkan oleh orang tuanya dan guru-gurunya.

Dalam perjalanan hidupnya yang terjerumus, Zaid mengalami pahit getirnya kesalahan. Kehidupan yang ia idamkan ternyata hanya mempersembahkan rasa sakit yang begitu dalam. Namun, ketika waktu menjadikannya sadar akan kesalahannya, dorongan kuat dari orang tuanya menjadi penyelamat baginya. Mereka mendorong Zaid untuk melanjutkan perjalanan hidupnya dengan mengarungi lautan ilmu, seperti berlayar dengan perahu melawan ombak yang menghadang.

Novel kedua, berjudul "Dalam Perahu Layar," melanjutkan perjalanan hidup Zaid. Kini, ia tidak hanya berjuang melawan godaan kenikmatan semu, tetapi juga menghadapi tantangan dan kesulitan dalam mencari makna yang sejati dalam hidupnya. Zaid menemukan betapa sulitnya menghadapi ombak-ombak kehidupan yang terus menerus menguji keteguhan hatinya. Namun, dengan semangat yang tidak pernah padam, Zaid terus berusaha melangkah maju.

Dalam perjalanan Zaid mengarungi lautan ilmu, ia menemukan arti sesungguhnya dari hidup. Ia menyadari bahwa cinta sejati hanya ada pada Allah, dan mencintai-Nya adalah kunci kebahagiaan dan ketenangan sejati. Zaid belajar bahwa kehidupan ini bukanlah sekadar mengejar kesenangan dan kenikmatan jangka pendek, tetapi tentang mencari keabadian yang hakiki.

Dwilogi ini menghadirkan pengalaman membaca yang mendalam. Ridho El Bughury menggambarkan perjalanan Zaid dengan penggunaan bahasa yang indah dan narasi yang kuat. Melalui kisah hidup Zaid, penulis berhasil menyampaikan pesan penting tentang arti kehidupan, pentingnya menjaga hubungan dengan Allah, dan nilai-nilai yang terkandung dalam keluarga dan pendidikan.

Dwilogi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup yang lebih dalam, menggali potensi diri, dan menghadapi tantangan hidup dengan semangat yang tak pernah padam. Kehidupan Zaid menjadi sebuah cermin bagi kita semua untuk menghadapi godaan dunia dengan kebijaksanaan dan memprioritaskan hubungan kita dengan Yang Maha Kuasa.

Melalui "Dalam Hipnotis Cinta" dan "Dalam Perahu Layat," Ridho El Bughury telah menciptakan karya yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi dan pelajaran berharga tentang kehidupan. Bagi pembaca yang membaca dwilogi ini, mereka akan menemukan jawaban-jawaban yang dicari tentang arti hidup, cinta yang sejati, dan keabadian dalam menjalani perjalanan hidup.

Penasaran dengan kisah lengkap zaid dalam mengarungi cintanya? Buku dapat anda temukan di Bukalapak, TokoPedia, dan shopee

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline