Lihat ke Halaman Asli

Apa Itu Tailing? Mengenal Tailing dan Metode Pengelolaannya

Diperbarui: 23 Maret 2023   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Dalam dunia pertambangan, tailing merupakan salah satu istilah yang sering mengundang tanda tanya.  Terkadang, pengertian tailing sering disalahartikan sebagai suatu zat yang berbahaya. Padahal, tidak demikian.

Mengutip Wikipedia, Tailing didefinsikan sebagai "Bahan yang tertinggal setelah pemisahan fraksi bernilai bijih besi. Dalam pertambangan batu bara dan pasir minyak, kata tailing merujuk secara spesifik ke limbah murni yang tertinggal di air .Tailing menggambarkan ongkos pertambangan luar. Karena teknik pertambangan dan harga mineral meningkat, tailing tak biasa diproses kembali menggunakan metode baru, atau secara keseluruhan menggunakan cara lama, untuk memperoleh mineral tambahan."

Bingung? Ya, saya juga bingung membaca penjelasan dari Wikipedia tersebut. Oleh karena itu, saya ingin menjelaskan tailing secara sederhana agar dapat dimengerti oleh pembaca awam.

Jadi, dalam dunia pertambangan, kita harus sepakat bahwa salah satu yang ditambang itu adalah batuan atau bahasa kerennya adalah ore atau bijih. Batuan itu ya seperti batu-batu pada umumnya. Jangan dibayangkan ketika menambang emas, maka akan terlihat batuan-batuan emas yang mengkilap seperti di film-film.

Nah, batuan yang ditambang ini tidak seluruhnya mengandung mineral berharga seperti emas, perak, atau tembaga. Hanya bagian kecil saja dari batuan tersebut yang mengandung mineral-mineral berharga. Oleh karena itu, diperlukan proses untuk mengambil mineral berharga tersebut dari batuan. Proses ini dinamakan ekstraksi mineral. 

Sekarang, coba bayangkan ketika kalian tengah menyeduh kopi tubruk. Ingat ya, tubruk, bukan kopi kekinian. Untuk membuat kopi, kalian pasti akan menaruh bubuk kopi, lalu kalian aduk sehingga air yang tadinya bening menjadi hitam. Sari-sari dari dalam kopi terlarut, sedangkan ampas sisa bubuk kopi mengendap.

Begitu juga dengan mengekstraksi mineral. Untuk mendapatkan mineral-mineral berharga, batuan akan dihancurkan menjadi bubuk, lalu bubuk ini dicampur dengan air dan diberikan larutan tambahan untuk membuat mineral-mineral berharga ini keluar dari bubuk batuan tersebut. Mineral-mineral berharga ini kemudian ditangkap oleh air dan gelembung-gelembung air dan mengapung di permukaan. Untuk bahasa kerennya, proses ini dinamakan proses flotasi atau pengapungan.

Mineral-mineral berharga yang mengapung tersebut kemudian disalurkan ke tempat penampungan dan dikeringkan sehingga menjadi konsentrat mineral berharga, seperti konsentrat emas, tembaga, atau perak. Konsentrat ini kemudian diolah menjadi produk bernilai tambah, seperti emas batangan, kabel, kawat, dan lain-lain.

Lalu, tailing itu di mana? Nah, sama seperti kopi, bijih yang halus tadi mengendap di dasar tangki penampungan dan inilah yang disebut tailings. Tailings bisa disebut sebagai ampas tambang atau batuan halus sisa hasil pengolahan tambang.

Pertanyaan berikutnya, apakah tailings beracun sehingga berbahaya? Di sinilah peran perusahaan tambang sangat penting untuk mengelola tailings. Untuk mengelola tailings, ada dua cara yang dapat diambil, yaitu dengan membangun tempat penampungan atau tailings storage facility dan juga menempatkan tailing di laut dalam atau dikenal juga dengan nama deep sea tailings placement.

Untuk penjelasan lebih jelas mengenai kedua metode ini, akan aku sampaikan di artikel berikutnya ya. Seee you!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline