Lihat ke Halaman Asli

Akankan PDI-P = Partai Dinasti Indonesia-Perjuangan ??

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fachri Ali, menilai, demokrasi Indonesia telah dibajak partai politik (parpol) yang melanggengkan sistem dinasti. Parpol tersebut, di antaranya, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Untuk membuktikan perlawanan terhadap politik dinasti, PDI Perjuangan harus mengusung Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden (capres)-nya. Sumber:

http://nasional.kompas.com/read/2013/11/21/2202029/Lawan.Politik.Dinasti.PDI.Perjuangan.Harus.Capreskan.Jokowi?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp

Kutipan diatas disuarakan oleh pengamat menanggapi semakin meroketnya elektabilitas Jokowi menjelang Pilpres 2014…. Disandingkan dengan sandal jepitpun Jokowi pasti akan leading sebagai Presiden pada Pipres 2014, demikian komentar Fachri Ali

Namun jalan untuk memperoleh tiket untuk maju Pilpres memang masih sangat terjal, karena Jokowi bukanlah Ketum Parpol melainkan anggota biasa dan tidak teraliri darah Soekarno. Memang akan menjadi sebuah ironi apabila PDIP-P tidak mencalonkan Jokowi sebagai Capres padahal tingkat elektabilitas sangat tinggi, survey terakhir yang dilakukan oleh Burhanuddin Muhtadi dari Lembaga Indikator Politik menempatkan Jokowi di peringkat teratas jauh meninggalkan pesaing2nya yang sudah mendeklarasikan diri sebagi Capres

Sementara dengan simulasi penyebutan nama capres, berikut adalah kandidat yang paling banyak dipilih responden:

1. Joko Widodo: 35,9%
2. Aburizal Bakrie: 11,4%
3. Prabowo Subianto: 11,4%
4. Wiranto: 7,8%
5. Megawati Soekarnoputri: 5,9%
6. Jusuf Kalla: 3,9%
7. Mahfud MD: 1,6%
8. Rhoma Irama: 1,2%
9. Dahlan Iskan: 1,0%

Sumber :

http://news.detik.com/read/2013/11/21/154701/2419810/10/survei-indikator-jokowi-capres-paling-dikenal-dan-disukai

Untuk itu sudah saatnya saat ini PDI-P membuktikan diri sebagai Parpol yang mengedepankan nilai Demokratis, atau menjadi Partai Keluarga Soekarno. Jokowi memang menjadi anugrah sekaligus dilema besar buat PDIP, karena tidak mengalirnya darah Soekarno di tubuh seorang Jokowi.

Megawati diuji moral kebangsaannya. Jika dia memilih ambisi mempertahan keluarga di PDI-P. Maka hancurlah dia. Namun, jika dia rela Jokowi memimpin Negara. Mulialah dia. Mega akan dikenang sebagai ibu bangsa yg berhati mulia. Pantas menjadi anaknya Sukarno,presiden pertama Indonesia! Kalo sebaliknya? Mega hanya menjadi pencundang saja dan sebaiknya nama PDI-P diganti menjadi Partai Dinasti Indonesia-Perjuangan…..

Bagi saya pribadi dan keluarga, tanpa Jokowi di Pilpres mendatang berarti tidak ada PEMILU alias GOLPUT....

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline