Lihat ke Halaman Asli

Dwi Haryanto

Pembuat narasi perjalanan dan kejadian

Pidekso, Bedugulnya Wonogiri yang Masih Ter-hidden

Diperbarui: 16 September 2024   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@ryanto3118

Mata air mu dari Solo.....terkurung gunung seribu......

Ya, penggalan lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang di atas menggambarkan betapa hulu Sungai Bengawan Solo itu dalam posisi terkurung gunung atau bukit. Tepatnya adalah Gunung Sewu di Kabupaten Wonogiri bagian selatan.  Memang pada kenyataannya, Sungai bengawan Solo berhulu di daerah Karangtengah dan Giriwoyo Wonogiri, melalui Kali Pakem kemudian masuk cekungan baturetno yang kemudian bertemu beberapa sungai menjadi Bengawan Solo.

Nah, hulu paling atas Kali Pakem sendiri pada 2017 lalu telah dibangun Bendungan di atas desa Bernama Pidekso. Maka jadilah desa tersebut kini menjadi Bendungan Pidekso dengan luas 232 hektar dan tampungan air mencapai 25 juta meter3.

@ryanto3118

Letak yang berada di cekungan perbukitan kapur membuat Pidekso memiliki pemandangan yang indah. Karena berada diantara bukit kapur yang tinggi, waduk ini juga bebas dari keruh akibat material lumpur, sehingga air tampak jernih terpantulkan langin. Bendung melingkar berliku  dengan luas 232 hektar ini pada kondisi tertentu memiliki keindahan yang tak kalah dengan objek wisata Bedugul maupun Danau Batur di Bali. Apalagi bila  pagi hari, terkadang tampak gugusan awan di sela-sela bukit di atasnya, sehingga benar-benar terasa syahdu di tepiaannya.

@ryanto3118

Waduk yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Desember 2021 itu dikelilingi oleh vegetasi alam tanah pertanian berbukit. Di area pengelola juga sudah berdiri perkantoran, masjid, menara pandang dan juga home stay. Namun hingga hari ini Pidekso belum tergarapkan sebagai objek wisata.

@ryanto3118

Hal ini dikarenakan infrastruktur swadaya seperti penyediaan penginapan juga restoran belum begitu banyak. Kendati demikian, tiap sudut yang di tawarkan, Bendung Pidekso selalu tampak mepesona, berbalut dengan kearifan lokal seperti petani yang sedang mencari pakan ternak pemancing, pengusaha perahu sampan dan  sebagainya. Menurut masyarakat sekitar Waduk, hal itu karena belum banyaknya promosi dan penggarapan yang serius dari stakeholders terkait. 

@ryanto3118

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline