Lihat ke Halaman Asli

Tips Panduan Mengajukan Naskah Buku ke Penerbit

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13299196291241136580

[caption id="attachment_172884" align="aligncenter" width="500" caption="Ayo menulis buku!"][/caption] Walau prosedur pengajuan naskah buku ke penerbit sebenarnya termasuk cukup sederhana dan tidak terlalu berbelit-belit, namun masih banyak penulis yang kadang belum tahu banyak bagaimana cara mengajukan naskah buku sesuai prosedur yang baik. Semoga tulisan sederhana ini bisa memberikan wawasan bagi para penulis yang ingin serius menekuni dunia kepenulisan sebagai penulis profesional. Untuk mengajukan naskah ke penerbit buku, secara umum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Beberapa yang harus dilampirkan saat menawarkan naskah buku (fiksi maupun non fiksi) ke penerbit: (1) Judul + Draft Daftar Isi + Sinopsis (2) Contoh Bab 1 atau bisa juga naskah lengkapnya (kalau mengirim naskah lengkap sebaiknya dijilid rapi) (3) Daftar Pustaka (4) Tentang Penulis (CV dan Portofolio prestasi penulis, sebutkan beberapa karya tulisan yang pernah terpublikasi secara nasional baik di media cetak, jurnal ilmiah, majalah, ataupun buku-buku yang sudah pernah terbit secara nasional atau internasional).  Bagian CV + Portofolio penulis juga merupakan pertimbangan penerbit dalam menerbitkan naskah yang kita tawarkan selain yang paling utama adalah tema dan isi tulisan/naskah. Kadang walaupun dari pihak editor menilai bahwa naskah buku kita tergolong baik, namun bila dari rapat departemen marketing dari penerbit yang bersangkutan, naskah tersebut kurang berdaya jual secara finansial, maka bisa jadi naskah tersebut ditolak penerbit. Idealnya naskah buku diketik dengan MS-Word, ukuran kertas A4, jenis huruf Times New Romans font 12, spasi 1,5, dengan jumlah halaman minimal 200 halaman. Usahakan tidak ada satu pun kata yang salah ketik, salah ejaan atau penempatan tanda baca yang salah. Karena editor biasanya sangat sensitif mengenai hal-hal detil seperti ini (mirip dosen pembimbing skripsi/tesis). Untuk menghasilkan kualitas tulisan yang bagus sebetulnya cukup sederhana saja, pertama karya kita harus benar-benar terlihat menarik, dan berbeda dengan buku-buku yang sudah pernah terbit, tidak banyak salah ketik, dan ejaannya harus yang EYD (jangan menggunakan bahasa gaul). Sebaiknya dicoba saja mengirimkan naskah bukunya ke penerbit yang hendak kita tuju, setelah kita yakin benar bahwa naskah tulisan kita tidak banyak salah ketik, dan dari segi tata bahasa sudah baik dan benar. Bila ditolak di suatu penerbit, bukan berarti suatu naskah tersebut jelek, tapi mungkin sudah banyak naskah yang sejenis yang isinya mirip. Dan harus tetap semangat mencoba mengirimkan/menawarkannya ke penerbit lainnya. Jangan lupa minta supaya penerbit segera mengirimkan surat kontrak penulisannya agar kedua belah pihak sama-sama memiliki kekuatan hukum sehubungan dengan perjanjian penerbitan naskah buku yang dimaksud. Pengiriman naskah bisa melalui pos atau jasa kurir pengiriman, bersama surat pengantar yang berisi perkenalan dan maksud ingin menawarkan naskah (mirip format surat lamaran kerja), sertai juga dengan nama lengkap, alamat rumah (jangan alamat kos ya), nama kota dan kode pos, nomor telepon/ponsel, alamat email, alamat website/blog/facebook, nomor NPWP (nomor wajib pajak orang pribadi pekerja lepas penulis/wartawan; kalau misalnya belum punya nanti bisa diurus belakangan kalau misalnya penerbit memberikan kepastian bahwa naskahmu bakal diterbitkan), nomor rekening dan nama bank (Kantor cabang pembantu) dan alamat bank (untuk keperluan penerbit mentransfer royalti buku). Akhiri surat pengantar dengan penutup berupa ucapan terima kasih atas perhatian dan perkenan serta kerjasama dari pihak penerbit/editor.  Sertakan tanda tangan dan nama lengkap di bagian akhir surat pengantar.  Selamat menulis, dan jangan pernah putus asa bila naskah ditolak penerbit. Silahkan membaca-baca juga beberapa artikel tutorial dan informasi penting berikut ini: http://media.kompasiana.com/buku/2012/02/12/memotivasi-semangat-menulis-penulis-di-daerah/ http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/02/15/beberapa-hal-yang-harus-diperhatikan-saat-menulis/ http://media.kompasiana.com/buku/2012/02/13/sekelumit-kisah-di-balik-dapur-penulisan/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline