Lihat ke Halaman Asli

Buram Wajah Televisi

Diperbarui: 24 Februari 2016   03:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ini kenapa ributribut
Tiap hari beradu mulut
Masingmasing memburu benar
Kalau bisa saling cakar
Ajang pencarian bakat
Nyatanya orang berdebat
Mengatasnamakan dangdut
Padahal dagelan badut
Katanya kebanggaan negeri
Tapi membikin miris dan nyeri
Kau habiskan durasi
Membodohi bangsa sendiri

Judulnya saja Anak Jalanan
Tak lebih sebuah tipuan
Isinya tentang balapan
Persaingan kelompok yang berlebihan
Umbar bahasa kekerasan
Berbumbu intrik pacaran
Gaya glamour anak sekolah
Dengan segala tingkah pola
Menerobos batas norma
Rusak moral remaja
Kau bilang sebatas drama
Tapi kau butakan rasional para muda
Iklanmu banjir menumpuk
Mental anak lambat laun melapuk
Ratingmu terbang tinggi
Tapi tergadai tuntunan edukasi

Ada lagi saban hari
Dari pagi ke pagi acha nehi
Impor dari luar negeri
Anehnya banyak digemari
Dulu hanya satu dua biji
Kini semakin gila menjadi
Sampai muak penuhi kepala
Dan bertanya sedang berada dimana
Apa benar ini Indonesia
Apa negeri seberang jauh disana
Kadang terlintas di pelupuk mata
Mereka malas atau suka makan gaji buta?
Kemana agungnya kreatifitas anak bangsa?
Apa memang sudah benar mandul berkarya?
Jati diri pertiwi dikebiri
Budaya sendiri dianak tiri
Bagai tak menghargai jasa
Tuan rumah terpinggir merana
Terinjak dari tanahnya
Tayangan asing bebas berkuasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline