Kukenang kau dalam sunyi
Dengan pikiran yang melangit
Ada getar tak bisa sembunyi
Menjadi lirih paling menggigit
Kau dimana, segan harapku bertanya
Tanpamu senja membisu kehilangan jingga
Kau dimana, rasa nelangsaku ingin berjumpa
Tanpamu malam selalu gelap berjelaga
Seperti inikah sejatinya terbunuh sepi?
Sebatas kelam penantian tak kunjung bertepi
Bila kau izinkan datang mengulang sekali lagi