Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku 6 tahun yaitu sejak tahun 2006 kini telah diganti dengan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 dan sudah mulai diterapkan oleh pemerintah. Dan dalam masa percobaan di tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Dan di tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Diharapkan, pada tahun 2015 telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek ketrampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Materi – materi pembelajaran pun sistemnya berubah menjadi tematik serta ada yang dirampingkan, dan terdapat mata pelajaran yang ditiadakan di SD yaitu pelajaran bahasa inggris. Sebenarnya apa alasan dihapuskannya mata pelajaran tersebut? Bagaimana pendapat para guru dan para peserta didik mengenai hal tersebut? Dan apa tujuan pemerintah menghapuskannya?
Dan sekarang mata pelajaran yang ada di SD adalah sebagai berikut :
• Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
• Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
• Matematika
• Bahasa Indonesia
• Ilmu Pengetahuan Alam
• Ilmu Pengetahuan Sosial
• Seni Budaya dan Prakarya (Termasuk Muatan lokal)
• Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Termasuk Muatan lokal)
• Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)
Semua mata pelajaran di Sekolah Dasar disajikan secara terpadu integratif.
Akibat ditiadakannya mata pelajaran tersebut maka instansi atau lembaga pendidikan bimbingan belajar atau bimbel bahasa inggris untuk tingkat dasar meningkat peminatnya. Karena sebagian orang tua menili memberikan les bahasa inggris terhadap anaknya yang masih SD agar anaknya bisa mengikuti perkembangan zaman dan dapat memasuki dunia globalisasi.
Lalu kemana guru pengajar bahasa inggris sebelumnya bila sudah tidak ada pelajarannya lagi? Hal tersebut mungkin saja sudah menjadi pertimbangan serius oleh pemerintah mengenai pendidikan, namun kesiapannya sendiri belum begitu baik karena tidak semua guru yang mendapat pelatihan atau workshop tentang kurikulum 2013. Jadi semoga saja perubahan kurikulum ini pendidikan di Indonesia akan lebih baik, dan mengenai penghapusan mata pelajaran itu mungkin sangat disayangkan karena tidak semua orang tua mampu membiayai anaknya untuk ke tempat bimbel bahasa inggris. Karena kurikulum baru itu keputusan dari pemerintah dan sudah ditetapkan, jadi para guru tidak bisa berbuat apa-apa hanya menerima saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H