maka kutempuh hidup
dalam akal sehat yang berjurang
degup jantung kian redup
ingatan tak beraturan membayang
kusesap rasa pahit panas matahari
terasa jauh dan sendiri
bukankah masih banyak hari baik untuk mati
segala kutanya mengapa masih bersedih dalam hati!
kucatat kenangan yang bergerigi dan tajam
yang perlahan-lahan menyusutkan usus
waswas tak waras penuh dendam
hingga segala mulai retak dan tandus
teka-teki dan nestapa bertahun menjerat
ingin kuurai segala takut yang mengikat
sebelum harap tersesat
bersidesak penuh syarat
ku rapal doa sebelum menjadi pucat
berharap ada yang mencatat
maka ini, kutempuh hidup singkat
yang penuh alamat ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H