Lihat ke Halaman Asli

Hidupku

Diperbarui: 19 Juni 2021   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

maka kutempuh hidup
dalam akal sehat yang berjurang
degup jantung kian redup
ingatan tak beraturan membayang

kusesap rasa pahit panas matahari
terasa jauh dan sendiri
bukankah masih banyak hari baik untuk mati
segala kutanya mengapa masih bersedih dalam hati!

kucatat kenangan yang bergerigi dan tajam
yang perlahan-lahan menyusutkan usus
waswas tak waras penuh dendam
hingga segala mulai retak dan tandus

teka-teki dan nestapa bertahun menjerat
ingin kuurai segala takut yang mengikat
sebelum harap tersesat
bersidesak penuh syarat

ku rapal doa sebelum menjadi pucat
berharap ada yang mencatat

maka ini, kutempuh hidup singkat
yang penuh alamat ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline