Lihat ke Halaman Asli

Cerpen | Tak Ada Bunga Terakhir untuk Sofia

Diperbarui: 12 Januari 2018   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: harivalzayuka.com

Kaulah yang pertama menjadi cinta

Tinggalah kenangan

Berakhir lewat bunga

Seluruh cintaku untuknya...

Lagu milik Bebi Romeo mengelam di seluruh sudut restoran yang aku singgahi saat ini. Aku tersenyum sinis. Bunga Terakhir, isi lagu itu terlihat amat miris untuk kudengar.  Aku tak ingin kisah cintaku bernasib sama dengan makna lagu itu. 

Lebih baik mengaduk minumanku dengan sedotan daripada fokus menyerapi isi lagu itu jika berakhir menyayat hati.

Kutatap layar ponsel yang berdering dengan senyuman. Ada perasaan bahagia bercampur lega saat dia lebih dulu menghubungiku. 

Sebuah tanda jika dia dalam keadaan baik-baik saja setelah melewati perjalanan panjang karena tuntutan pekerjaan.

"Hai," sapa cerianya di ujung telepon.

"Hai, apakah kamu mendarat dengan selamat hari ini?"

"Seperti yang kau dengar Kapten. Aku selalu mendarat dengan selamat berkat doamu," balasnya selalu terlihat menyenangkan seperti biasanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline