Profesi mutlak seperti dokter, tentara, bahkan PNS merupakan profesi klasik yang tak pernah mati digemari masyarakat. Padahal pada zaman secanggih ini, profesi tak hanya itu-itu melulu. Banyak sekali profesi baru yang menghasilkan pendapatan memuaskan sekaligus mencipta lapangan pekerjaan baru. Inovasi profesi baru, seperti penulis/jurnalis. Adalah profesi yang mulai menjanjikan dan mulai memiliki rating tertinggi. Bayangkan! Hanya menulis 3-4 halaman yang dikirim ke surat kabar, tiba-tiba satu juta sampai di rekening pribadi. Profesi ini sangat membuat iri profesi mutlak! Hakikat sebuah karya begitu berharga dan diperhitungkan. Karya adalah wujud konkret budaya literasi yang disandang-sandang akan menjadikan Indonesia negara maju. Setidaknya bisa mengurangi pengangguran kaum intelek yang baru lulus dari S1-nya. Jika menulis adalah benar renjananya, pasti akan sangat membantu pemerintah mengentas para pengangguran yang notabene para pengangguran tersebut menunggu profesi mutlak. Padahal perbandingan profesi mutlak sangat tidak seimbang dengan banyaknya pengangguran. Tak ada salahnya jadi penulis. Menulis dari sekarang, mengasah renjana, meningkatkan derajat dan martabat bangsa. [*yan]
Karya sengaja dibuat untuk menjawab Tantangan Harian Kompas untuk rubrik Kompas Kampus Edisi Selasa, 3 Februari 2015 :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H